Kongres XXIV PWI di Solo
Ganjar Pranowo : 'National Interest' Jadi Pijakan Pelaku Pers dalam Berkarya
Ia menggambarkan, ketika bicara konflik antar warga yang mengandung sensitifitas keyakinan, ingat Indonesia memiliki asas Ketuhanan Yang Maha Esa
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo hadir sebagai pembicara dalam rangkaian acara Kongres XXIV PWI, di Monumen Pers Solo, Kamis (27/9/2018).
Pihaknya mengatakan untuk mensikapi realitas kehidupan saat ini dan kemudian dihubungkan dalam dunia pers, sebenarnya perlu nilai yang dipegang yakni national interest.
"Apa itu National Interest, yakni Pancasila," katanya kepada Tribunsolo.com, saat ditemui usai menjadi pembicara dalam diskusi pers, Kamis (27/9/2018).
Pihaknya menggambarkan, ketika bicara konflik antar warga yang mengandung sensitifitas keyakinan, ingat Indonesia memiliki asas Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila.
• Gubernur Jawa Tengah Jadi Anggota Kehormatan ke-39 Persatuan Wartawan Indonesia
Kemudian apabila ada6suatu kelompok ataupun daerah yang sedang berduka, Indonesia memiliki asas kemanusiaan yang Adil dan beradab.
Dan menjadi dasar untuk tolong-menolong.
National interest itu yang perlu diimplementasikan dalam dinamika pers.
"Apakah mau bangsa ini dipecah belah, antar kelompok mau ditabrakan? Jangan mau," imbuhnya.
Seperti halnya dalam dinamika kelapa sawit di Indonesia yang dihajar habis-habisan oleh media asing.
• Setengah Jam Lamanya Warga Jatipuro Karanganyar Lempar Apem di Puncak Tradisi Wahyu Kliyu
"Kita tahu, dinamika sawit banyak dikamlanyekan negatif kampanye negatif isu deforestasi, isu HAM, isu kesehatan semua itu sama sekali tidak benar," terangnya.
Maka dari itu media nasional harus defend pemberitaan negatif tersebut dengan pemberitaan positif yang dari pers nasional.
Dan tentunya terus berkarya menghasilkan berita yang sesuai data, fakta, positif membanggakan dan memberikan harapan optimisme bagi bangsa. (*)