Pilpres 2019
Aria Bima Yakin Gerakan 411 dan 212 Terwakilkan oleh Sosok Kyai Ma'ruf Amin
Paslon Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dianggap sebagai figur rekonsiliatif.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Efrem Siregar
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Paslon Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dianggap sebagai figur rekonsiliatif.
Hal itu disampaikan Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Aria Bima dalam sambutannya di hadapan para parpol dan relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf di Hotel Tamansari, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (6/10/2018).
"Kyai Ma'ruf adalah figur rekonsiliasi bangsa, itulah mengapa Kyai Ma'ruf dipilih sebagai wakil Pak Jokowi," kata Aria kepada TribunSolo.com dan awak media lain usai konsolidasi.
• Aria Bima: Tim Kampanye Jokowi-Maruf Tidak Melihat Prabowo sebagai Musuh
Pemilihan Kyai Ma'ruf sebagai wakil Jokowi, ungkap Aria, tidak terlepas dari posisinya di komunitas 411 dan 212.
Ia ingin menepis anggapan bahwa Jokowi hanyalah Presiden untuk partai pengusung dan relawan semata.
"Dulu, seolah-olah Pak Jokowi adalah Presiden partai pengusung dan relawan, karena itu muncullah gerakan 411 dan 212."
"Kyai Ma'ruf berasal dari komunitas 411 dan 212."
"Dari situlah Kyai Ma'ruf dijadikan wakil, itulah keinginan kita untuk merangkul semua pihak," kata Aria.
• Jokowi Puji Relawan PROJO Bukan Relawan Kardus
Dengan begitu, Aria yakin bahwa komunitas 411 dan 212 merasa terwakilkan lewat figur Kyai Ma'ruf.
"Insyaallah dengan menjadikan Kyai Ma'ruf, maka kawan kawan 411 dan 212 akan merasa terwakili, ada satu figur yang tidak hanya sebagai simbol tapi juga figur representatif umat yang empat tahun lalu ada di luar koalisi," ujar Aria. (*)