Bencana Alam dan Kondisi Ekonomi Mengakibatkan Aktifitas Pariwisata di Solo Turun

Bisnis pariwisata Surakarta di awal semester dua tahun 2018 ini berjalan stagnan.

Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TribunSolo.com/Garudea Prabawati
Wisata kereta api Jaladara di Kota Surakarta 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bisnis pariwisata Surakarta di awal semester dua tahun 2018 ini berjalan stagnan.

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Pri Siswanto mengatakan, kondisi stagnan disebabkan karena pengaruh bencana alam dan kondisi ekonomi.

Terkait alasan ekonomi, Pri Siswanto menyinggung soal menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS.

"Sehingga wisatawan dalam melakukan liburan cenderung mengalami penurunan," katanya kepada wartawan, Selasa (16/10/2018).

Pemkot Solo akan Perpanjang Masa Jabatan Penjabat Sekda

Untuk perjalanan ke luar negeri misalnya, apabila dihubungkan dengan kondisi seperti saat ini pastilah akan tergerus.

Karena memang merangkaknya nilai tukar mata uang ini membuat biaya perjalanan menjadi naik.

Sementara itu terkait dengan wisatawan inbound atau yang berkunjung ke dalam negeri, menurutnya juga sedikit terpangaruh adanya musibah gempa yang terjadi belum lama ini.

Selain itu, lanjutnya, kondisi stagnasi minat wisatawan yang melakukan paket perjalanan inbound maupun outbound tersebut juga dipengaruhi tahun politik.

Dosen UNIBA Solo Solichul Hadi Achmad Bakri Raih 2 Award dalam ISoRIS 2018

"Maka dari itu adanya kondisi tersebut kami terus meningkatkan geliat kunjungan wisatawan di Soloraya," imbuhnya.

Asita secara kelembagaan terus berupaya melakukan promosi dari potensi yang ada.

"Tentunya dengan sinergitas antara stakeholder terkait," tutupnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved