Hadapi Musim Tanam, PT Petrokimia Gresik Salurkan 962.439 Ton Pupuk Subsidi
Menghadapi musim tanam di bulan Oktober 2018, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (persero), PT Petrokimia Gresik (PG), bersiap mengalokasikan pupuk
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Menghadapi musim tanam di bulan Oktober 2018, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (persero), PT Petrokimia Gresik (PG), bersiap mengalokasikan pupuk bersubsidi untuk membantu para petani mendapatkan hasil bumi yang maksimal.
"Satu di antaranya untuk Jawa Tengah alokasi tahun 2018 yakni 962.439 ton, sementara secara nasional yang dialokasikan pada 2018 yakni 5,39 juta ton," terang Manager Humas PT Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan, kepada wartawan, Rabu (24/10/2018).
Dari alokasi Jawa Tengah tahun 2018 tersebut saat ini hingga bulan Oktober sudah terealisasi 70 persen, dengan total 740.215 ton.
Ihwan mengatakan pupuk subsidi yang disalurkan terdapat lima jenis, yakni urea, ZA, SP-36, NPK Phonska, dan Petroganik.
Sementara rincian untuk realisasi penyaluran pupuk berusbdi PG di Jawa Tengah yakni terdapat empat jenis.
Yakni pupuk ZA 203.704 ton, SP-36 146.007 ton, NPK Phonska 390.100 ton, dan Petroganik 222.558 ton.
"Sementara untuk pupuk urea disalurkan oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang," ujar Ihwan.
Ihwan menambahkan, terkait dengan penyaluran pupuk bersubsidi ini, PG tetap berpatokan pada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang diusulkan dari kebutuhan gabungan kelompok tani (Gapoktan).
Pihaknya berharap dengan adanya alokasi yang direncanakan tersebut, stok pupuk tersebut dapat memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam dimulai Oktober 2018.
Sementara di sisi lain pihak produsen melalui distributor dan kios pupuk resmi akan menyalurkan pupuk bersubsidi tersebut sesuai dengan alokasi RDKK.
"Kami optimistis stok pupuk subsidi di kami aman, pengawasan pupuk juga sudah masif dilakukan, harapannya barang bersubdi itu dipastikan tepat sasaran," tambahnya.
Tujunnya agar petani yang membutuhkan tidak kesulitan sehingga produktifitas pertanian maksimal. (*)