Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

STIE Swastamandiri Solo Kembangkan Aplikasi Tabungan Bank Sampah

Aplikasi sistem informasi akuntansi bank sampah ini dikembangkan dua dosen STIE Swastamandiri, Yuni Pristiwati Noer Widianingsih dan Teguh Basuki.

Penulis: Imam Saputro | Editor: Junianto Setyadi
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
Penyerahan hibah berupa netbook sekaligus software Bank Sampah kepada dua mitra dari STIE Swastamandiri ke dua bank sampah mitra, Jumat (26/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Swastamandiri Solo mengembangkan aplikasi sistem informasi akuntansi bank sampah.

Aplikasi dikembangkan oleh dua dosen STIE Swastamandiri, Yuni Pristiwati Noer Widianingsih dan Teguh Basuki.

"Berawal dari model pembukuan dan pencatatan dokumen di dua bank sampah yang semuanya masih manual, kami buat aplikasi ini agar pencatatan tabungan sampah bisa lebih akurat," kata Ketua Tim Pengabdian, Yuni, Jumat (26/10/2018).

Aplikasi tersebut menggunakan Hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Dirjen Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristek Dikti Tahun Anggaran 2018.

Koramil 03/Serengan Pantau Bank Sampah di Kelurahan Jayengan

Aplikasi ini diterapkan di dua bank sampah mitra, yakni Bank Sampah Kopen Sae dan Kopen Jaya.

"Mengapa pencatatan akurat jadi penting? Karena catatan tersebut menjadi pedoman untuk pembagian hasil antara pengelola bank sampah dengan nasabah," kata dia.

Menurut Yuni, terdapat kelebihan aplikasi tersebut di antaranya pencatatan lebih cepat, lebih mudah, lebih akurat dan optimal.

Serta, pembagian hasil keuntungan dari penjualan sampah juga lebih transparan karena catatannya bisa dengan mudah dilihat.

Kerajinan Olahan Bank Sampah Karunia Mojosongo Dibuat Secara Manual, Pembelinya Kalangan Terbatas

Aplikasi juga mudah dilakukan oleh siapa saja yang tahu teknik dasar pengoperasian komputer.

"Antara nasabah dan pengelola bank sampah ada pembagian keuntungan 85 persen dan 15 persen," ujar dia.

"Kalau catatannya tidak akurat bisa merugikan salah satu pihak, " katanya.

Dengan aplikasi tersebut, pengelola bank sampah juga bisa sekaligus membuat berbagai laporan keuangan tanpa mereka harus bisa akuntansi.

Dinas Lingkungan Hidup Solo Targetkan Punya 150 Bank Sampah

Yuni mengatakan, selain memberikan sosialisasi, keduanya juga menggelar pelatihan pada para pengelola bank samah untuk penggunaan aplikasi tersebut.

Tim juga memberikan hibah berupa netbook dan software Aplikasi Bank Sampah pada kedua mitra.

"Kami juga sudah mendaftakan HKI (hak karya intelektual, Red) untuk aplikasi kami tersebut, semoga bisa bermanfaat di masyarakat luas," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved