HSBC dan Sampoerna University Intensif Beri Edukasi agar Dosen Lokal Tembus Publikasi Internasional
Semakin produktif para dosen dalam menghasilkan riset-riset berskala internasional, makin luas pula wawasan mereka mengenai tren industri global.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - PT Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui Sampoerna University (SU) kembali menyelenggarakan edukasi penulisan dan publikasi riset yang menyasar dosen dan sivitas akademika, kali ini dalam bentuk research camp intensif.
Mengusung tema Penulisan Artikel Ilmiah Internasional Bereputasi (Terindeks Scopus & Clarivate Analytic – Web of Science), edukasi ini bertujuan membantu para dosen dan sivitas akademika dari berbagai daerah di Indonesia untuk dapat mempublikasikan riset dan penelitian terkait ekonomi, bisnis, dan sektor keuangan maupun perbankan di jurnal internasional bereputasi.
"Kemajuan anak-anak didik sangat bergantung pada kompetensi dan kemampuan dosen sebagai pendidik."
"Karenanya, dosen dan sivitas akademika harus difasilitasi dan diberikan ruang luas untuk terus berkembang," terang Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia melalui rilis yang diterima TribunSolo.com, Sabtu (27/01/2018).
Ini yang menjadi landasan mereka dalam menyelenggarakan berbagai program edukasi bagi dosen dan sivitas akademika, khusunya di bidang keuangan dan perbankan.
• HSBC dan Putra Sampoerna Foundation Bantu Pengembangan Bisnis Petani Sukoharjo
Selanjutnya, semakin produktif para dosen dalam menghasilkan riset-riset berskala internasional, makin luas pula wawasan mereka mengenai tren industri global.
Sehingga dapat mempersiapkan mahasiswanya untuk lebih peka dan responsif terhadap tantangan dan peluang di sektor keuangan dan perbankan modern, khususnya di tengah disrupsi digital yang begitu dinamis.
"Hal ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk membantu generasi masa depan mengembangkan potensi mereka agar sukses dalam perekonomian yang kian mendunia,” tambah Nuni.
Secara umum, publikasi riset terutama di level internasional merupakan salah satu indikator penting kemajuan dan kualitas pendidikan di sebuah negara, selain juga dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian suatu bangsa.
• Marak Kenaikan Harga Rokok, Sampoerna Luncurkan Rokok Seharga Rp 20.000 per Bungkus
Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada tahun 2016 telah menetapkan empat target, diantaranya publikasi internasional sejumlah 6.229 artikel ilmiah, 1.735 paten terdaftar, 632 prototipe dan Technology Readiness Level (TRL), serta 15 prototipe industri TRL.
Target ini diharapkan mampu tercapai melalui kolaborasi strategis antara lembaga pendidikan tinggi dengan pelaku industri, serta pemerintah untuk melahirkan inovasi-inovasi baru dalam penelitian.
Di sisi lain, untuk dapat menembus jurnal-jurnal internasional bukanlah perkara mudah.
"Dari pengalaman kami selama ini, riset-riset karya dosen lokal memiliki kualitas konten yang tidak diragukan lagi," ujar Wahyoe Soedarmono, Project Manager Program Kerja Sama HSBC-PSF sekaligus Ekonom dari Sampoerna University.
• STIE Swastamandiri Solo Kembangkan Aplikasi Tabungan Bank Sampah
Namun, seringkali terhalang dengan tiga tantangan utama, yaitu kendala bahasa, penggunaan teknik menulis yang tepat, dan pemilihan jurnal yang sesuai dengan riset yang ditulis.