Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2019

Ferry Juliantono Pertanyaan Independensi Polisi dan Bawaslu terkait Tabloid Indonesia Barokah

Ferry Juliantono mempertanyakan independensi kepolisian dan Bawaslu tarkait pengungkapan tabloid Indonesia Barokah.

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi
Ferry Juliantono saat mendampingi Sandiaga S Uno dalam acara Ngobrol Kebhinekaan dengan Pendeta dan Komunitas Nasrani di Gedung PGRI, Jalan Kapten Muladi, Kabupaten Karanganyar, Senin (28/1/2019).  

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Asep Abdullah Rowi

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono mempertanyakan independensi kepolisian dan Bawaslu tarkait pengungkapan tabloid Indonesia Barokah.

"Pihak kepolisian dan Bawaslu terang-terangan berat sebelah," terang Ferry saat mendampingi Sandiaga S Uno dalam acara Ngobrol Kebhinekaan dengan Pendeta dan Komunitas Nasrani di Gedung PGRI, Jalan Kapten Muladi, Kabupaten Karanganyar, Senin (28/1/2019).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan, karena sejak BPN melaporkan kepada kepolisian dan Bawaslu, juga ke Dewan Pers, terkesan tidak bisa diungkap.

"Ya sudah berarti emang gitu," jelas dia.

76 Amplop Isi Tabloid Indonesia Barokah Tertahan di Kantor Pos Kudus

Menurut dia, esensi dari tabloid Indonesia Barokah bukan produk jurnalistik.

Dikatakan, isinya sengaja diarahkan untuk menghasut Prabowo Subianto, apalagi pendistribusian dilakukan secara luas.

"Artinya ada pihak yang kemudian harusnya bertanggung jawab," katanya.

"Kan sangat mudah bagi kepolisian mengungkap," jelasnya menegaskan.

550 Sampul Tabloid Indonesia Barokah Ditahan di Kantor Pos Besar Gladag Solo

Tanggapan Moeldoko tentang adanya tabloid Indonesia Barokah

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menyerahkan adanya peredaran tabloid Indonesia Barokah kepada kepolisian.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko menegaskan, tidak mengerti tentang adanya peredaran tabloid Indonesia Barokah yang selama beberapa hari ini tersebar di berbagai wilayah.

"Itu serahkan ke polisi saja, kita gak ngerti juga," katanya kepada TribunSolo.com saat akan meninggalkan acara deklarasi relawan pendukung Jokowi dari alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) bernama JoSmart dan perguruan tinggi lain di Graha Wisata Niaga Jalan Slamet Riyadi, Solo, Sabtu (26/1/2019).

Bawaslu Tegaskan Tabloid Indonesia Barokah Bukan Kampanye Hitam

Penyerahan kepada kepolisian menurut dia, sebagai bentuk agar tidak mendahului pihak manapun.

"Entar dikira kita membela diri atau fitnah dan seterusnya," ungkap dia.

"Biar kepolisian yang bergerak," jelasnya menegaskan.

Dia menilai di saat situasi Pilpres seperti ini, semua elemen harus berada dalam posisi terbaik.

"Kita harus menghindari semua itu, adu domba dan permusuhan," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved