Pilpres 2019
Pengusaha Batik di Solo Ciptakan Motif Batik 'Salam Dua Jari' karena Terinspirasi Sosok Sandiaga Uno
Gunawan Muhammad Nizar menciptakan motif batik 'salam dua jari' karena terinspirasi oleh sosok Sandiaga S Uno.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengusaha batik dari kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Gunawan Muhammad Nizar menciptakan motif batik 'salam dua jari' karena terinspirasi oleh sosok Sandiaga S Uno.
Gunawan yang membuka usaha mandiri di Kampung Batik Laweyan, Kecamatan Laweyan sejak 1999 itu, mengaku motif batik salam dua jari tercipta setelah kedatangan cawapres nomor urut 02 Sandiaga, pada 5 Februari 2019 lalu.
"Saat bertatap muka dengan Sandiaga, saya janji akan buat motif Sandiaga, karena terinspirasi dari sosoknya," kata dia kepada TribunSolo.com di rumah produksinya, Jumat (8/3/2019).
"Dulu kan ada motif SBY-nan, Gus Dur-an, nah ini akhirnya saya bisa mewujudkan janji bisa buat motif Sandiagaan," jelas dia membeberkan.
• Seknas Prabowo-Sandiaga Bekali Pelatihan untuk 300 Laskar Anti-Kecurangan
Adapun lanjut Gunawan, dalam motif batik cap kombinasi tulis itu terdapat simbol yang identik dengan capres dan cawapres 02 dan dipadukan motif trumtum serta cecek khas Jawa.
"Prosesnya dicap dulu untuk polanya, kemudian dibatik manual dengan canting," ungkapnya.
"Agar kekhasan sepertinya warna baju yang biasanya dipakai Sandiaga, maka warna dominan batik sama birunya," tutur dia.
Dia menambahkan, produksi pertama baru satu minggu yang lalu sehingga baru-baru ini dicoba dijual ke pasaran.
• Keluarga Uno di Gorontalo Dukung Jokowi-Maruf, Sandiaga Uno: Saya Enggak Kenal Keluarga Rudi Uno
"Alhamdulillah sehari bisa produksi 30 meter kain batik oleh beberapa perajin," jelasnya.
"Kami jual per dua meter Rp 150 ribu, sementara kemeja Rp 175 ribu," tutur dia.
Bahkan hasil karyanya dikatakan sudah dipesan sampai Jakarta, Lombok, Kalimantan Selatan dan Batam.
"Karena sebagian tokoh ada yang pakai, akhirnya banyak yang pesan dari berbagai daerah," terangnya. (*)