Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Banjir di Sragen

Sudah Bertahun-tahun Wilayah Bantaran Sungai Mungkung Sragen Jadi Langganan Banjir di Musim Hujan

Agar dapat mengurangi dampak banjir akibat meluapnya Sungai Mungkung, maka perlu segera dilakukan normalisasi sungai.

TribunSolo.com
ILUSTRASI BANJIR DI SRAGEN - Warga terpaksa mengangkuti perabotan rumah karena kebanjiran akibat Sungai Mungkung meluap, Minggu (14/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Wilayah bantaran Sungai Mungkung di Kabupaten Sragen sering jadi daerah langganan banjir saat musim hujan.

Saat wilayah hulu diguyur hujan lebat, maka tak lama Sungai Mungkung akan meluap, dan airnya menggenangi sawah dan perkampungan warga.

Lantas apa aksi nyata pemerintah setempat untuk mencegah terjadinya banjir di wilayah tersebut?

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, R. Triyono Putro mengatakan, agar dapat mengurangi dampak banjir akibat meluapnya Sungai Mungkung, maka perlu segera dilakukan normalisasi sungai.

Baca juga: Pemuda Asal Sragen Bobol Brankas Kantor di Karanganyar, Gasak Rp57 Juta

Lantaran, menurutnya saat ini sedimentasi di Sungai Mungkung sudah tinggi.

Tak hanya itu, semakin ke wilayah hilir, lebar Sungai Mungkung juga semakin menyempit.

"Sedimentasi di Sungai Mungkung perlu ada penanganan, di hulu lebarnya 30 meter, yang dihulu semakin menyempit, perlu ditangani Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (5/10/2025).

"Saat ini normalisasi sungai belum maksimal, sehingga di wilayah bantaran sungai menjadi langganan banjir, seperti di Wirun, Kleco," tambahnya.

Ia menambahkan sebagai bentuk antisipasi, di Sungai Mungkung juga telah dipasang early warning system.

Dimana, ketika volume air mulai naik, maka sirine akan berbunyi kencang, sehingga warga sekitar bantaran sungai dapat waspada.

"Early warning system kita normal, dan berfungsi dengan baik, saat hujan lebat, kapasitas air meningkat ke level berapa ada petunjuknya," jelasnya.

"Kita juga punya desa tangguh bencana, disana kita bisa berkomunikasi denga tim, sebagai upaya mitigasi, masyarakat juga membangun rumah lebih tinggi," tambahnya.

Baca juga: Padepokan dan Museum Keris Brojobuwono di Karanganyar: Simpan Lebih dari 700 Keris, Masuknya Gratis!

Karena kesiapan warga tersebut, warga di bantaran Sungai Mungkung tidak sampai mengungsi dan belum membutuhkan rumah evakuasi sementara.

Selain normalisasi Sungai Mungkung, pembangunan Bendung Winong di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen juga menjadi sorotan.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved