Pemilu 2019
Bawaslu Sukoharjo Ajak Emak-emak di Kartasura untuk Ikut Stop Hoaks
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sukoharjo bersama Pawascam Kartasura, mengajak emak-emak untuk men-stop hoaks.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sukoharjo bersama Pawascam Kartasura, mengajak emak-emak untuk men-stop hoaks.
Dalam acara yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Kartasura, sekitar 50 emak-emak dari berbagai paguyuban hadir dalam sosialisasi stop hoaks, Jumat (223/2019).
Komisioner Divisi Data Hukum dan Informasi Bawaslu Sukoharjo, Muladi Wibowo, mengatakan kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari Bawaslu Sukoharjo untuk menjangkau komunitas yang kurang mendapat sosialisasi.
"Kita sebelumnya sudah masuk di berbagai komunitas, seperti komunitas musik, teater, difabel dan sebagainya di seluruh Kabupaten Sukoharjo."
"Sehingga kita melihat bahwa dengan ini kami ingin menjangkau komunitas-komunitas yang kurang mendapat perhatian khusus dari sisi informasi tentang kepemiluan," katanya.
• Komisioner Bawaslu Sukoharjo Beri Tips Mengidentifikasi Berita Hoaks yang Marak Jelang Pemilu 2019
Muladi menambahkan pesan yang disampaikan tidak hanya seputar hoaks saja, namun Bawaslu juga menyampaikan mengenai politik uang dan pemilu damai.
Terkait dengan berita hoaks, Muladi mengatakan lebih sering menyasar pada calon presiden 01 dan 02.
"Terkait berita hoaks yang dibuat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, paling banyak menyasar pada capres, baik 01 maupun 02, saya rasa itu skalanya nasional tidak terjadi di Sukoharjo saja," katanya.
"Sedangkan caleg masih tergolong minim, dan untuk DPD jarang sekali ada berita terkait DPD."
Sementara itu Wakapolsek Kartasura, Iptu Bariman mengatakan adapun motif-motif yang digunakan oknum yang tdak bertanggun jawab untuk menyebar hoaks.
"Maksud hoaks itu menyebar fitnah, ada motif politik, unsur sara, ekonomi dan sosial, yang di sebar melalui media online seperti media sosial, atau memunculkan isu," katanya.
Pada akhir acara, emak-emak ini bersuafoto dengan menggunakan berbagai macam tulisan yang menyarakan antihoaks. (*)