Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Merasa Tak Dianggap, Pasoepati Beberkan Kesulitan Bertemu Pemilik Klub Persis Solo dari Jakarta

DPP Pasoepati Beberkan Kesulitan Bertemu dengan Pemilik Klub Persis Solo dari Jakarta, merasa tak dianggap.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso
Presiden DPP Pasoepati, Aulia Haryo Suryo, Jumat (14/6/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pasoepati sebagai suporter Laskar Sambernyawa merasa tidak dianggap oleh
manajemen Persis Solo yang berada di Jakarta.

Sebab, sejak Sigit Haryo Wibisono (SHW) menjadi Pemilik Klub Persis Solo hingga saat ini, komunikasi
antara manajemen dan suporter seakan terputus.

"Seperti yang terjadi beberapa waktu ini, kami minta bertemu dengan suporter saja manajeman tak
boleh," kata Presiden DPP Pasoepati, Aulia Haryo Suryo kepada TribunSolo.com, Jumat (14/6/2019).

"Banyak yang harusnya dibicarakan, jadi selama Persis Solo dipegang Pak Sigit (pemilik) dari Jakarta sama sekali
belum ada pertemuan dengan terbuka," kata membeberkan.

Persis Solo Pilih Launching Tim di Madiun, Pasoepati Siap Boikot

Menurut dia, ada beberapa hal yang membuat Pasoepati merasa tidak dianggap di antaranya pengiriman
surat sebanyak tiga kali tidak mendapat balasan.

Surat audiensi pertama mereka kirim pada 2018 lalu, yakni tepatnya saat Persis Solo masuk 8 besar.

Lantas surat kedua pada akhir musim 2018 dan terakhir dikirim pada 7 Mei 2019 saat awal musim.

"Kita sebenarnya mau bicarakan, jadi Persis ini akan dibawa kemana?," tuturnya.

Pasoepati Tolak Keras Launching Tim Persis Solo di Madiun Jatim, Ini Alasannya

"Kami kecewa dengan manajemen di Jakarta, karena kami ajak bertemu malah diarahkan untuk bertemu
dengan manejemen Persis yang berkantor di Solo saja," kata dia membeberkan.

Sebelumnya, DPP dan Korwil Pasoepati menolak keras launching Tim Persis Solo yang rencananya digelar
di Madiun, Jatim pada 16 Juni 2019.

Presiden DPP Pasoepati, Aulia Haryo Suryo menegaskan, ada lima catatan yang dialamatkan kepada
Managemen Persis Solo, di antaranya terkait penolakan rencana launching Tim Persis Solo yang akan
dilakukan di Madiun, Jatim pada 16 Juni 2019.

"Dikarenakan tidak adanya komunikasi perihal launching Tim Persis Solo di Madiun dengan suporter,"
ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (13/6/2019).

Aulia melanjutkan, DPP dan Korwil Pasoepatijuga tidak akan membuka tour dalam launching Tim Persis
dan celebration game hingga tidak membuka tiket presale untuk pertandingan launching tersebut.

"Kami (Pasoepati) tidak bertanggung jawab terhadap semua hal yang terjadi pada saat perjalanaan
maupun dalam pertandingan," terang dia.

Dia menambahkan, DPP dan Korwil Pasoepatimendesak managemen Persis Solo untuk duduk bersama
dengan suporter menyatukan visi dan misi sebelum pertandingan resmi Liga 2 musim 2019 bergulir.

"Harus duduk bersama," jelasnya menekankan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved