Sidang Sengketa Pilpres 2019 Dimulai, DSKS Meminta MK Jangan Lakukan Hal Tercela
Sidang Sengketa Pilpres 2019 Dimulai, DSKS Meminta MK Jangan Lakukan Hal Tercela, Humas DSKS, Endro Sudarsono saat aksi menuntut netralitas MK
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dewan Syari'ah Kota Surakarta (DSKS) meminta Mahkamah Konstitusi (MK) yang mulai menggelar sidang sengketa Pilpres 2019, jangan sampai melakukan perbuatan tercela.
Hal tersebut ditekankan Humas DSKS, Endro Sudarsono saat aksi menuntut netralitas MK di depan Mapolresta Solo, Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (14/6/2019).
"Kami minta MK untuk profesional, independen dan jangan melakukan hal-hal yang tercela yang bisa menganggu kepuasan masyarakat," terangnya.
• Sidang Perdana MK, Sejumlah Elemen di Solo Gelar Aksi Tuntut MK Jaga Netralitas
Pihaknya juga berharap MK bisa menunjukkan kepada publik menjadi lembaga yang independen dan merdeka dalam melaksanakan peradilan di Indonesia.
"Agar tercipta keadilan dalam masyarakat dari penegakan hukum," harapnya.
"Siapapun yang menang tidak masalah yang penting berkualitas," jelas dia menegaskan.
• Di Depan Hakim MK, Tim Hukum 02 Sebut Suara Prabowo-Sandi 52 Persen dan Jokowi-Amin 48 Persen
Sebelumnya, sejumlah elemen di Solo menggelar aksi menuntut keadilan dan netralitas terkait sidang sengketa Pilpres 2019 yang digelar perdana di MK, Jumat (14/6/2019).
Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah elemen peserta aksi yang dikomando oleh Dewan Syari'ah Kota Surakarta (DSKS) yakni Front Pembela Islam (FPI), Komunitas Nahi Munkar Surakarta hingga Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS).
Aksi digelar di depan Mapolresta Solo, Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Banjarsari, Solo.
"Kami dari DSKS meminta lembaga negara dalam hal ini MK bisa menegakkan hukum dan keadilan," kata Humas DSKS, Endro Sudarsono.
"MK jangan sampai memihak, kecuali memutuskan perselisihan atau sengketa pemilu berdasarkan bukti dan saksi yang terpercaya," katanya.
Dalam aksi tersebut, peserta juga membawa mobil komando, pengeras suara dan sejumlah spanduk yang berisi imbauan.
Di antaranya terlihat spanduk bertuliskan 'Syuhada Penegak Keadilan, Aksi Keadilan Rakyat 21-22 Mei 2019' dan 'Dukung Netralitas Mahkamah Konstitusi'.
Selain itu peserta demo juga menunjukkan foto-foto korban aksi Keadilan Rakyat pada 21-22 Mei 2019 lalu.
Dalam aksinya tersebut, DSKS melalui oratornya menekankan kepada pihak kepolisian untuk tidak terlibat dalam sidang sengketa Pilpres 2019.
"Pak Polisi jangan ikut kompetisi," teriak peserta aksi. (*)