BPBD Provinsi Jateng Gelar Gladi Lapang Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Merapi
Warga masyarakat dan petugas telah berkumpul sejak 9.00 WIB di tempat pengungsian sementara.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Untuk meminimalkan korban jiwa saat bencana erupsi gunung merapi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng menggelar gladi lapang di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Rabu (10/7/2019) siang.
Warga masyarakat dan petugas telah berkumpul sejak 9.00 WIB di tempat pengungsian sementara.
Pemilihan Desa Tlogolele karena desa tersebut berada di lereng gunung merapi.
Dengan jarak terdekat yakni dari Dusun Stabelan yang berjarak sekitar 3 km dari merapi.
Desa tlogolele ini apit dua kali yaitu kali apu dan kali glinsing sehingga banyak menyimpan potensi alam pertanian dan persawahan yang menjadi andalan utama.
"Kegiatan ini merupakan kerjasama dengan BPBD Boyolali untuk melakukan kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat pra bencana alam," kata plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Prov Jateng, Wahyudi Fajar, Rabu (10/7/2019) siang.
"Khususnya di kesiapsiagaan melalui kegiatan gladi lapang erupsi merapi tahun 2019 ini," katanya.
Fajar membeberkan kegiatan ini telah dilakukan di beberapa wilayah di sekitar gunung merapi yakni di Klaten, Boyolali dan Magelang.
Acara dilakukan oleh 210 petugas dari stake holder terkait seeperti Koramil, Polsek, Dinas Kesehatan, Kecamatan hingga Dinas sosial Kecamatan.
Selain itu ditambah 54 personil tim siaga desa setempat.
"Kegiatan ini terus kami lakukan agar untuk terpadu sesuai stake holder di cluster tersebut," katanya.
"Tentunya dilakukan untuk menurunkan jumlah korban jika terjadi letusan," katanya.
Terdapat 3 kluster yang diberikan di kegiatan Gladi ini antara lain kluster pencarian dan penyelamatan, logistik dan kesehatan.
• The Sunan Hotel Solo Luncurkan Paket Kamar Baru, Ini Fasilitasnya
Kluster pencarian dan penyelamatan bertugas mengerahkan, mengkoordinir, serta mengendalikan sarana dan personil dalam pelaksanaan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban bencana.