Menjaga Kebhinekaan, BEM se Solo Raya Deklarasikan Damai Pasca Pemilu 2019
Deklarasi dan diskusi digelar oleh BEM dan Komunitas Pemuda Bhinneka Tunggal Ika di Hotel Sarila, Sukoharjo, Rabu (17/7/2019).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya deklarasikan diri paska Pemilu 2019.
Hal ini untuk menyatukan kembali masyarakat terutama dilingkungan kampus agar bersatu kembali paska Pemilu 2019.
Deklarasi dan diskusi digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Komunitas Pemuda Bhinneka Tunggal Ika di Hotel Sarila, Sukoharjo, Rabu (17/7/2019).
Menurut ketua panita dalam acara ini, Muhammad Fathoni, paska Pemilu khususnya pada Pilpres 2019, masyarakat terpecah menjadi dua kubu.
"Selama masa Pilpres, bahkan hingga hari ini ruang-ruang komunikasi sosial dipenuhi saling ejekan dan hoax yang dapat merusak kerukunan," katanya.
Agar mahasiswa bisa ikut andil dalam mencari solusi atas kegelisahan terus, pihakanya menggelar acara tersebut sebagai bagian dari rekonsialisasi pasca pemilu.
• Kader PDI-P Jateng: Peran Mahasiswa Penting Untuk Rekonsiliasi Pasca Pilpres
"Kami mengajak teman-teman dari Bem se Solo Raya untuk urun rembuk, menciptakan brainstroming ide dan pemikiran agar suasana kembali harmonis."
"Setidaknya pemikiran tersebut bisa diterapkan dilingkungan kampus dan lingkungam sosial masing-masing peserta," terangnya.
Adapun poin deklarasi sebagai berikut:
Kami Mahasiswa se Solo Raya berikhtiar
1. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
2. Tidak terlibat dan selalu waspada terhadap isu sara, ujaran kebencian, dan hoax.
3. Mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi dan golongan demi terpiliharanya keutuhan bangsa.
4. Menjadi kekuatan penyeimbang dengan si konstruktif agar tercipta pemerintah yang merakyat demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur kap kritis.