Ribuan Hektar Lahan Puso, Dinas Pertanian Sukoharjo Akan Buat Posko Kekeringan
Bahkan, ribuan hektare lahan pertanian di Sukoharjo mengalami puso pada musim kemarau ini.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Memasuki musim kemarau panjang, lahan pertanian di Kabupaten Sukoharjo disejumlah tempat mulai mengering, atau mengalami puso.
Bahkan, ribuan hektar lahan pertanian di Sukoharjo mengalami puso pada musim kemarau ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Netty Harjianti, sekitar 1.300 haktar sawah mengalami puso di Kabupaten Sukoharjo.
Menyikapi hal tersebut Dinas Pertanian dan Perikanan akan membentuk posko kekeringan pada musim kemarau.
"Kami akan mendirikan posko kekeringan dan berupayakan mencari sumber-sumber air."
"Itu merupakan hasil rapat mitigasi kekeringan di Kementerian Pertanian belum lama ini," katanya Rabu (24/7/2019).
Sehingga, jika masih ada sumber-sumber air maka akan di upayakan bantuan pompa air, dan dikembangkan dengan sumur dalam buat pengairan di area persawahan.
Awalnya posko rencana akan dibuat di dua titik di Kecamatan Weru dan Nguter.
• Tolak Berhubungan Badan, Video Siswi SMK Ponorogo yang Nyaris Tanpa Busana Disebar Kekasihnya
"Kami berupaya membantu petani dalam menghadapi musim kemarau, sudah ada yang mengalami kekeringan di sejumlah wilayah," sambungnya.
Dia mwnambahkan, jika ada percepatan penananam padi sehingga pada awal bulan Mei sudah panen.
Lalu petani menanam padi lagi dengan harapan masih ada hujan, ternyata pada minggu kedua bulan Mei sudah berhenti hujan sampai sekarang.
"Jadi untuk tananam padi pada kekeringan dan mengalami gagal panen, seharusnya petani itu mau menanam kedelai tapi tanah masih basah, akhirnya menanam padi ternyata sudah tidak turun hujan," paparnya.
Dinas sendiri sudah melakukan inventarisasi area persawahan yang mengalami kekeringan di wilayah Sukoharjo.
Solusi sudah di upayakan untuk membantu petani agar tidak merugi, dengan selalu mengirimkan data tentang curah hujan, ini disampaikan ke petani untuk memperkirakan sumber air yang ada.
"Kami sudah mengusulkan petani untuk menanam palawija saat musim kemarau, seperti Jagung atau Kedelai. Bahkan sudan disiapkan benihnya, tapi itu tergantung dari petani," pungkasnya. (*)