Mau Belajar Bahasa Isyarat Gratis? Datanglah ke Arena Car Free Day Solo, Minggu Pagi
Kelas bahasa isyarat bertujuan untuk mengajak masyarakat agar bisa berkomunikasi dengan penyandang tuna rungu.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Junianto Setyadi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kelas bahasa isyarat dibuka di Car Free Day (CFD) Solo pada Minggu (31/7/2016) pagi.
Lokasi kegiatan berada di depan kantor BRI Jl Slamet Riyadi, Solo.
Penyelenggara adalah Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Cabang Solo.
Ketua Gerkatin Solo, Apriliano Bima (21), di sela-sela kegiatan mengatakan, kelas bahasa isyarat adalah wadah bagi warga Solo dan sekitarnya yang ingin belajar menggunakan bahasa isyarat.
Adapun Bima adalah ketua dan juga penyandang tuna rungu.
Ia dibantu oleh relawan sebagai penerjemah untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum.
Relawan yang menjadi penerjemah Bima adalah Ian Hananto (23), dari organisasi relawan tuli di Solo.
Melalui Ian, Bima mengatakan, kelas bahasa isyarat bertujuan untuk mengajak masyarakat agar bisa berkomunikasi dengan penyandang tuna rungu.
"Bahasa isyarat yang diajarkan kepada masyarakat adalah bahasa isyarat dasar diawali dengan huruf dan angka," kata Ian saat ditemui TribunSolo.com.
Dia mengatakan, kelas bahasa isyarat berlangsung dua minggu sekali saat CFD berlangsung setiap Minggu.
Pantauan TribunSolo.com, warga Solo dan sekitarnya silih berganti duduk di kursi-kursi yang disediakan oleh Gerkatin Solo.
Bima berharap kelas bahasa isyarat ini dapat menambah jumlah masyarakat yang mampu berkomunikasi dengan tuna rungu.
"Karena sebenarnya tuna rungu itu normal seperti masyarakat lainnya, hanya cara berkomunikasinya berbeda," ungkapnya. (*)