Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Peringatan Malam Satu Suro di Solo

Fakta-fakta Seputar Kebo Bule Kyai Slamet Keraton Solo, dari yang Tak Masuk Akal hingga Tragis

Karena itu. saat dikirab pada malam 1 Suro, sebagaian masyarakat berupaya menyentuh kebo bule dan mengambil kotorannya.

Penulis: Daryono | Editor: Daryono
KOMPAS.COM/ M Wismabrata
Kirab Kebo bule saat malam satu suro di Solo, Kamis (15/10/2015). 

2. Sebagaian masyarakat percaya kotoran (tlethong), air jamasan dan bersentuhan dengan kebo bule membawa berkah.

Anda boleh percaya dan juga tidak.


Berebut kotoran kebu bule
DOK.Tempatwisatadaerah.blogspot.co.id

Namun, sebagian masyarakat percaya menyentuh, mengambil air jamasan bahkan kotoran kebo bule saat kirab malam 1 Suro dianggap membawa berkah.

Karena itu. saat dikirab pada malam 1 Suro, sebagaian masyarakat berupaya menyentuh kebo bule dan mengambil kotorannya.

3. Satu kebo bule pernah ditombak dan kemudian mati di tahun 2014

Seekor kebo bule keturunan Kyai Slamet yang menjadi salah satu pusaka Keraton Kasunanan Surakarta, bernama Kyai Bodong bernasib tragis, mati pada hari Selasa (4/11/2014) pada pukul 18.30 WIB.


Kerbau bule trah Kyai Slamet (Pusaka Keraton Solo) meninggal setelah ditusuk tombak orang tak dikenal di Solo Baru. Kerbau pusaka Keraton Solo itu dimakamkan di Solo, Rabu (5/11/2014
TRIBUNJATENG/SUHARNO

 Adik ipar Raja Keraton Kasunanan Surakarta KRMH Satryo Hadinagoro menuturkan meninggalnya Kyai Bodong karena ditombak di Taman Seruni, Solo Baru, Sukoharjo pada pertengahan Oktober 2014 atau sebelum kirab satu suro di tahun itu. 

Pelaku seperti sengaja menombak ke perut bagian kiri dan pangkal kaki depan sebelah kanan yang membuat luka sedalam 10 centi meter.

"Kerbau-kerbau ini memang kerap dilepas untuk berjalan-jalan, dan saat berada di Solo Baru di tombak oleh orang tidak bertanggung jawab menggunakan tombak besi berkarat," ujar Satrio saat ditemui di Sitingil Alun-Alun Kidul, Selasa (4/11/2014).

Usai dikabarkan mati, Satrio menambahkan Kebo Kyai Bodong langsung dibawa dari Solo Baru menuju ke Sitinggil Alun-alun Kidul Keraton Surakarta.

Usai dibawa ke Sitinggil Kidul, Kyai Bodong langsung dikubur di sekitaran Sitingil Kidul.

Kyai Bodong matil berumur 65 tahun dan meninggalkan sembilan Kebo keturunan Kyai Slamet lainnya.

"Usia dapat dilihat dari garis di tanduknya. Satu garis menandakan lima tahun usianya, dan Kyai Bodong ini merupakan Kebo yang memiliki bodi yang besar dan gagah," tandasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved