Demi Obati Kerinduan Ibunya pada Suami, yang Dilakukan Irfan Hakim Ini Bikin Trenyuh

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Galuh Palupi Swastyastu

TRIBUNSOLO.COM - Selasa pagi (21/11/2017) Irfan Hakim mengabarkan sang ayah telah meninggal dunia.

"innalillaahi wa inna ilaihi roojiuun...

Allahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu'anhu.

Apa... Ipan sayang Apa sangat. Ipan ikhlas.

Punten kalau Ipan belum cukup membahagiakan Apa selama ini.
...
meninggal 21 november 2017,

pukul 03.30 di Bandung.. di usia 80 tahun

dimakamkan di pemakaman keluarga,

di parakan muncang, tj sari, sumedang

...
minta doa nya.., maafkan segala kesalahan...," tulis Irfan sembari mengunggah foto bersama mendiang sang Ayah.

Sejak Oktober lalu, Irfan menceritakan kondisi Ayahnya yang terbaring lemah di rumah sakit.

Beberapa waktu lalu, Irfan menyebutkan kondisi ayahnya mulai mengalami perkembangan positif.

Sebelum menghembuskan nafas terkahir, ayah Irfan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Sempat meminta doa untuk kesembuhan sang Ayah, Irfan kini mengikhlaskan kepergian Sang Ayah.

Kini sudah hampir 4 minggu sejak kepergian ayahnya.

Rasa rindu karena kehilangan rupanya masih dirasakan oleh ibunda Irfan.

Untuk mengobati rasa rindu ibunya sosok ayah Irfan, ia pun melakukan hal yang mengharukan.

Berikut adalah unggahan Irfan:

"4 minggu lalu, di hari ini, hari selasa dini hari, Apa wafat...
.

untuk mengobati rasa rindu mamah ke Apa, dipakaikan nya lah baju Apa lengkap dengan peci dan tongkat....
.

kangen ya mah...

Mamah gak sendiri....

kami pun, anak,mantu,cucu,cicit, dan orang2 yang mengenal Apa, merasakan rasa rindu yang sama.
.

insya Alloh Apa sudah bahagia.

sedang menunggu kehadiran kita semua, untuk berkumpul kembali di akhirat kelak...

Aamiiin...

#kangenApa
(pelukan mamah erat sekali)," tulis Irfan.

Postingan Irfan tersebut tentu saja membuat haru banyak netizen.

"terharu,sampe mau nangis a @irfanhakim75,"

"Mewek aku aa @irfanhakim75 aku jg dah ga punya bapak, klo aa panggil Apa, aku panggil bapakku Pak'e. Sudah 7 tahun pak'e berpulang. Aku tau persis perasaan aa, mungkin sama a, pak'e juga sakit a, juga dirawat di RS. Air mata bukannya krn blm ikhlas, tapi wujud rindu kita ke laki" yang kita panggil pak'e/apa klo aa, yang lebih dulu pulang ke surganya Allah, aa sabar ya."

"Aa sedih banget. Yg kuat ya a dan mama dan keluarga semua,"

"Aamiin. Terharu bacanya,"

"amiin... mas Irfan masih lebih enak dekat makam Apa,jika rindu masih bs datang ke makam beliau... papa shynta meninggal di madinah kala sedang menunaikan ibadah haji th 2013..papa dikuburkan di baqi madinah dan tidak bisa setiap saat datang kesana dikala rindu mendera..." (*)