SPBU Jongke Beroperasi Lagi Usai Ditutup Paksa, Begini Penjelasan Pemkot Solo
Sebagai informasi, SPBU Jongke sebenarnya telah ditutup Pemkot Solo 24 Januari 2018 lalu, namun pekan lalu kembali dibuka.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo memberikan kelonggaran hingga dua bulan kepada pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Jongke untuk menghabiskan stok.
Sebagai informasi, SPBU Jongke sebenarnya telah ditutup Pemkot Solo 24 Januari 2018 lalu, namun pekan lalu kembali dibuka.
"Memang benar beroperasi lagi, tapi itu untuk menghabiskan stok bensin yang masih ada sekitar 11 ton, dua bulan saja, habis itu tutup selama-lamanya,” kata Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan serta Aset Daerah (DPPKAD) Kota Surakarta, Yosca Herman Sudrajat, Selasa (20/3/2018).
Herman menjelaskan, stok SPBU saat ditutup oleh pemkot ternyata masih ada sisa dan akan membahayakan jika dibiarkan.
Baca: Pemkot Solo Tutup Paksa Lahan SPBU Jongke
"Kami sudah konsultasi dengan Pertamina, kalau kondisi panas dan ada kenaikan suhu, dikhawatirkan tanki itu bisa meledak, maka lebih baik itu dihabiskan dulu ," kata dia.
Ia juga menegaskan tidak adanya pengisian ulang oleh Pengelola SPBU.
“Murni hanya menghabiskan stok saja, tidak boleh ambil lagi dari Pertamina,” tegas Herman.
SPBU yang berada di Jln. DR. Radjiman ini dihentikan operasionalnya oleh Pemkot karena sewa lahan di lahan Pemkot Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 17 itu telah habis dan tidak diperpanjang.
Baca: Pemkot Solo Akan Jadikan Bekas SPBU Jongke Sebagai Pasar Sementara
Sebab pemkot berencana memanfaatkan lahan bekas SPBU Jongke untuk jadi pasar darurat ketika Pasar Jongke direnovasi. (*)