Pemkot Solo Berencana Naikkan Dana untuk Warga Peduli AIDS

Tak hanya itu, ia mengimbau masyarakat untuk menjaga orang-orang di lingkungan sekitarnya agar tidak terjangkit HIV/AIDS.

Penulis: Imam Saputro | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
Workshop dan penyerahan secara simbolis dana dukungan WPA, di Manganti Praja Kompleks Balai Kota Solo, Rabu (9/5/2018) siang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo berencana menaikkan dana untuk WPA (Warga Peduli AIDS) dan PMT (pemberian makanan tambahan) bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Solo .

Selama ini, dana untuk WPA berkisar di angka satu juta per tahun.

Sedang PMT dijatah Rp900. 000 per ODHA per tahun.

Anggaran tersebut dibagi dalam tiga tahap masing-masing senilai Rp 300.000.

Baca: Bukan Cerita Rakyat, Gunung Berapi Setinggi 400 Meter Tumbuh di Ladang Petani Meksiko

Peruntukkannya adalah PMT berupa beras, madu, telor, susu, dan kacang hijau.

"Dana itu saya kira sangat kecil dan kurang sekali, maka ini kami perjuangkan untuk bisa naik," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dalam workshop dan penyerahan secara simbolis dana dukungan WPA, di Manganti Praja Kompleks Balai Kota Solo, Rabu (9/5/2018) siang.

Ia merencanakan dana yang dialokasikan untuk PMT bisa menjadi Rp 500.000 per ODHA per bulan.

"Kalau yang WPA nanti diitung dulu per kelurahan kan beda-beda penduduknya, tapi yang jelas sejuta itu kurang," ujarnya.

Baca: Fahri Hamzah Puji Sikap Kritis Amien Rais sebagai Tokoh Reformis

Rencana kenaikan anggaran operasional WPA akan diusulkan Pemkot di tahun anggaran 2019 mendatang.

Rudy menyampaikan penanganan HIV/AIDS di Kota Bengawan menjadi salah satu prioritas program yang dikerjakan Pemkot.

Pemkot menginginkan agar Kota Solo bebas HIV/AIDS pada 2020 sesuai dengan target KPA.

Sementara, KPA sangat serius dalam mewujudkan kota Solo terbebas dari penularan HIV/AIDS di 2020.

Baca: PN Karanganyar Sita 807 Mesin Jahit PT Ladewindo Garment Manufacture

Salah satunya dengan mengoptimalkan WPA (Warga Peduli AIDS).

"WPA merupakan salah satu ujung tombak kami dalam pendampingan ke ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)," kata Pengurus KPA Kota Surakarta, Tommy Prawoto.

WPA terus memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait penularan virus berbahaya itu.

Dalam kesempatan itu, juga diserahkan dana stimulan untuk kegiatan WPA di kelurahan di Solo.

Baca: 3.000 Lebah Beterbangan di Dalam Mobilnya, Aksi Nekat Pria Ini Justru Bikin Terheran-heran

WPA, kata Tommy, menyosialisasikan mengenai HIV/AIDS ke forum-forum RT, RW, PKK, Karangtaruna hingga kelompok Budayawan di 51 kelurahan di kota Bengawan.

Pihaknya juga mendorong masyarakat untuk melakukan tes HIV.

"Kalaupun statusnya positif, kita ada KDS (Kelompok Damping Sebaya) yang akan mendampingi dan memberikan motivasi," katanya.

Menurut Agus, setiap tahun kasus HIV/AIDS di Solo mengalami kenaikan.

Baca: Peresmian KA Solo Express Ditunda, Rencana Tiket Gratis Selama 3 Hari Ikut Mundur

"Masih banyak masyarakat yang belum memahami betul bagaimana penularan virus berbahaya itu," jelas Agus.

"HIV/AIDS itu bisa tertular dari orang tua saat anak itu dalam kandungan, bisa dari pasangan yang tidak setia, atau dari transfusi darah," paparnya.

Tak hanya itu, ia mengimbau masyarakat untuk menjaga orang-orang di lingkungan sekitarnya agar tidak terjangkit HIV/AIDS.

Hal itu bisa dimulai dari keluarga, saudara hingga tetangga.

Baca: Faktor ISIS dalam Kerusuhan di Mako Brimob Menarik Perhatian Media Luar Negeri

"Disini kita juga ingin menunjukkan kepedulian, bahwa tidak semua penderita (HIV/AIDS) adalah pelaku," tegasnya.

" Maka kita harus bahu membahu dalam menghadapi TB dan HIV/AIDS," tandas dia.(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved