Cegah Penumpukan, Kendaraan Berat Dilarang Lewati Jembatan Mojo Solo
Pasalnya Jl Kyai Mojo saat ini hanya dibuka separuh karena proyek betonisasi jalan penghubung Solo- Sukoharjo itu belum rampung.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo akan melarang kendaraan berat tidak melintasi Jembatan Mojo karena dikhawatirkan terjadi penumpukan kendaraan.
Pasalnya Jl Kyai Mojo saat ini hanya dibuka separuh karena proyek betonisasi jalan penghubung Solo- Sukoharjo itu belum rampung.
“Kami rekomendasikan untuk tidak dilewati dulu, dikhawatirkan kendaraan berat itu berhenti di atas jembatan, sehingga mempercepat laju kerusakan jembatan,” kata Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Joko Supriyanto, Jumat (8/6/2018).
Baca: Bingung Mau ke Bandara Ahmad Yani Baru? Ikuti Panduannya Berikut Ini agar Tak Tersesat
Hal itu diperkuat oleh kondisi Jembatan Mojo yang belum diperbaiki total, karena perbaikan terakhir hanya bersifat tambal sulam.
“Sekarang kan buka tutup karena jalan yang difungsikan cuma separuh, kalau ada penumpukan di badan jembatan bisa memicu kerusakan jembatan,” kata dia.
Menurutnya, kendaraan berat baiknya dialihkan melalui Jembatan Bacem atau Jembatan Jurug.
Saat ini separuh Jl Kyai Mojo penghubung Solo -Sukorharjo terpaksa ditutup separuh karena poryek betonisasi belum rampung.
Beton yang baru dikerjakan umurnya masih belum mencukupi untuk dilalui kendaraan sehingga jalan hanya bisa digunakan separuh.
“Usia beton belum memenuhi batas aman, yakni 28 hari, jadi mau tidak mau separuh ruas Jalan Kyai Mojo belum bisa dilalui kendaraan,” ungkap Joko.
Baca: Tak Pernah Kabarkan Kehamilan Sang Istri, Valentino Jebret Baru Saja Dikarunia Anak Ketiga
Ia menginformasikan pengecoran awal di sisi utara Jalan Kyai Mojo baru dimulai 14 Mei 2018.
Adapun pengecoran terakhir di ruas jalan yang sama dilakukan mulai 28 Mei.
Joko mengakui, penghentian pengecoran Jalan Kyai Mojo sepanjang 470 meter itu berpotensi menimbulkan kemacetan, saat arus mudik maupun balik mendatang.
Apalagi kendaraan menuju Sukoharjo maupun Solo harus bergiliran melintas, lantaran hanya separuh badan jalan yang bisa dilewati.
“Masyarakat diimbau agar lewat alternatif, bisa lewat Jembatan Bacem atau Jurug, walaupun memang harus memutar agak jauh,” kata dia.
Proyek pengecoran Jl Kyai Mojo tersebut ditargetkan rampung September.
Baca: Simpang Siur, Kabar Ditangkapnya Pelaku Pelemparan Batu di Tol Cikampek yang Tewaskan Satu Orang
Pemkot bakal mengecor seluruh badan jalan di sisi barat Jembatan Mojo, hingga Persimpangan Baturono.
“Jika nantinya selesai di-beton rigid semua, Jalan Kyai Mojo bisa dikategorikan kelas A dan mampu menahan beban kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) 12 ton,” kata Joko.(*)