Musim Haji 2018
Begini Upaya PPIH dan Jamaah Calon Haji untuk Antisipasi Cuaca Panas di Tanah Suci
Seperti diketahui, rata-rata suhu di Tanah Suci pada musim haji tahun ini mencapai 53 derajat celsius.
Penulis: Astini Mega Sari | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunWow/Astini Mega Sari
TRIBUNSOLO.COM - Cuaca panas di Arab Saudi menjadi tantangan tersendiri bagi jamaah calon haji.
Seperti diketahui, rata-rata suhu di Tanah Suci pada musim haji tahun ini mencapai 53 derajat celsius.
Hal tersebut tentu akan mempengaruhi kesehatan jamaah dalam melaksanakan ibadah.
Guna mengurangi resiko kesehatan jamaah, pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Donohudan Boyolali telah melakukan upaya antisipasi.
Mulai dari penyediaan masker dan pembagian botol semprotan air untuk jamaah.
"Yang pertama adalah penyediaan masker"
"Masker ini merupakan masker sekali pakai yang harus diganti setiap harinya oleh jamaah"
"Fungsinya untuk menghindari debu," ujar Afief Mundzir, Kasubbag Humas PPIH Embarkasi Donohudan, Boyolali, Rabu (24/7/2018).
"Disiapkan juga botol untuk water spray (semprotan air)"
"Kami selalu mengingatkan agar jamaah selalu menggunakan semprotan air ke wajah untuk menjaga kelembabpan kulit dan saluran pernapasan," tambahnya.
Afief juga mengatakan bahwa pihaknya terus mengingatkan para jamaah untuk sering minum agar tidak mengalami dehidrasi.
Tak hanya dari pihak PPIH, beberapa jamaah ternyata sudah mengantisipasi cuaca panas saat di Tanah Suci.
Jamaah asal Solo bernama Erry Amalaia Kusmasti ini misalnya, ia mengaku sudah sadar betul akan pentingnya minum air agar tidak dehidrasi selama ibadah.
Tak hanya itu, Erry juga mengatakan bahwa dirinya sudah menyiapkan sunblock (tabir surya) dan pelembab untuk melindungi kulitnya.