Ikut Upacara Hari Kemerdekaan, Penghuni dan Petugas Rutan Solo Kenakan Pakaian Adat
"Sudah perintah dari Kementerian (Hukum dan HAM), wajib menggunakan pakaian adat saat upacara 17 Agustus," ujarnya saat ditemui Tribun-Video.com.
Penulis: Radifan Setiawan | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan Tribun-Video.com, Radifan Setiawan
TRIBUN-SOLO.COM - Pelaksanaan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 73 Republik Indonesia tak hanya dilakukan oleh sejumlah pemerintah daerah atau pun sekolah.
Seluruh penghuni dan petugas Rumah Tahanan atau Rutan Klas 1A Surakarta juga melaksanakan upacara peringatan HUT ke 73 Republik Indonesia di lapangan rutan pada Jumat (17/8/2018).
Para peserta upacara terlihat mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah.
Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Solo, Urip Dharma Yoga, mengatakan untuk tahun ini peserta upacara diharuskan mengenakan pakaian adat berbagai daerah.
"Sudah perintah dari Kementerian (Hukum dan HAM), wajib menggunakan pakaian adat saat upacara 17 Agustus," ujarnya saat ditemui Tribun-Video.com.
"Ya tadi ada busana Bugis Makassar, ada Jawa, ada Papua dengan koteka, lalu Ponorogo, Madura, dan banyak lagi," kata Yoga.
Kepala Rupbasan Solo, Sardjono, selaku pembina upacara mendapat amanat membacakan pidato dari Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
Dijelaskannya, Hari Kemerdekaan menjadi momen penting bagi jajaran Kementerian Hukum dan HAM untuk bekerja lebih baik.
Usai upacara berlangsung, acara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Remisi kepada 218 warga binaan.
Penyerahan SK secara simbolis oleh Kepala Rupbasan Solo kepada perwakilan dua narapidana. (*)
