SIPA 2018
Melati Suryodarmo hingga Gilang Ramadhan Meriahkan Malam Pertama SIPA 2018
Solo International Performing Arts (SIPA) 2018 hadir kesepuluh kalinya di Surakarta.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Sri Juliati
Mereka menampilkan pertunjukan suling bambu yang menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah dari Indonesia.
Penampilan selanjutnya datang dari Studio Taksu Solo.
Sebagai tuan rumah, Studio Taksu Solo menampilkan seni tari bedayan yang diberi nama 'Free of the Bridle'.
Sesuai namanya tarian ini menggambarkan mengenai penghargaan terhadap sesama dan Hak Azazi Manusia.
Penampilan kelima adalah dari 'Chinese Youth Goodwill Association' Taiwan.
Mereka menampilkam pertunjukan tari tradisional yang indah dan akrobatik.
Malam pertama SIPA ditutup oleh penampilan Gilang Ramadan yang berkolaborasi dengan Smiet dari Palu, Sulawesi Tengah.
Mereka menampilkan aksi gebukan drum yang dipadukan dengan local sound suku Kaili Gimba (alat tabuh dalam ritual adat Balia), Lalove atau seruling adat (alat tiup khas Kaili yang digunakan untuk ritual pengobatan Balia).
Teknik vokal Kaili yang khas akan nyanyian pegunungan dan teknik vokal suku pedalaman Sulawesi Tengah juga ditampilkan oleh mereka. (Tribun/Fachri Sakti Nugroho)