Pemilu 2019
'Tampang Boyolali' Vs 'Sontoloyo', Sudjiwo Tedjo: Saya tak Berani Kritik Jokowi karena Cebong-cebong
Sudjiwo Tedjo turut berkomentar soal Tampang Boyolali dan Sontoloyo. Menurutnya, saat ini apa-apa serba sensitif hingga ia pun takut kritik Jokowi
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo turut berkomentar terkait 'Tampang Boyolali' dan 'Sontoloyo' yang akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan.
Seperti diketahui, kata 'Sontoloyo' sempat disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Lama, Jakarta, pada Selasa (23/10/2018).
Sedangkan, 'Tampang Boyolali' ada dalam pidato yang disampaikan oleh calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018).
Menurut Sudjiwo Tedjo, kata-kata tersebut sah-sah saja disampaikan, tetapi tergantung tujuan.
• Klarifikasi Pidato Tampang Boyolali, Prabowo: Itu Empati Kalau Enggak Boleh Bercanda, Ya Bosan
"Saya kira itu enggak apa-apa, tapi tergantung tujuan," kata Sudjiwo Tedjo dalam acara Indonesia Lawyers Club dengan tema "Tahun Politik Makin Panas: Tampang Boyolali vs Sontoloyo" pada Selasa (6/11/2018).
Ia berharap pada setiap kubu, baik kubu Jokowi maupun Prabowo untuk sama-sama adil.
Di mana keduanya saling melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing dan tidak saling menjelekkan.
Pria berusia 56 tahun itu juga menganggap apa yang dikatakan Prabowo bukan berarti merendahkan.
• Relawan Pendukung Jokowi di Solo Kritisi Pidato Tampang Boyolali Prabowo
"Kalau elit mengatakan kepada massa terhadap sentimen kemiskinan, itu enggak juga," ujar Sudjiwo Tedjo.
Sudjiwo Tedjo lantas mempertanyakan apakah bahasa sebagai simbol atau lebih merujuk ke fakta.
Ia juga mempertanyakan sampai kapan hal-hal itu terus terjadi.
"Sontoloyo diperdebatkan, ini (tampang Boyolali) diperdebatkan," ujar Sudjiwo Tedjo.
Terkait bahasa, ia mencontohkan penggunaan kata-kata yang dianggap sejumlah orang tidak pantas, namun bagi sebagian orang hal itu biasa saja.
• Dituding Lakukan Upaya Politisasi Terkait Tampang Boyolali, Begini Respons Timses Jokowi-Maruf
Menurutnya, hal itu harus sesuai konteks.
Selanjutnya, Sudjiwo Tedjo memberikan tantangan kepada kubu Jokowi dan Prabowo.
"Sekarang saya tantang, bisa enggak kubu Jokowi memaafkan Prabowo? Tanpa mengungkit soal Ahok. Atau kalau kubu Jokowi enggak bisa memaafkan, nanti Prabowo yang bilang gitu, kan kita enggak tahu," ujarnya.
Tak hanya itu, Sudjiwo Tedjo juga mempertanyakan kenapa akhir-akhir ini apa-apa serba sensitif, sementara dulu tidak seperti itu.
Keadaan itulah yang membuat Sudjiwo Tedjo lebih berhati-hati dalam melontarkan komentar.
• Klarifikasi Presiden Jokowi soal Pernyataannya tentang Politikus Sontoloyo
"Saya sekarang tidak berani mengkritik Jokowi karena Raja Antoni (Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia) itu di Twitter," ungkap Sudjiwo Tedjo.
Berbeda dengan masa pemerintahan presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat itu, Sudjiwo Tedjo mengaku berani mengungkapkan kritikannya.
"Saya sekarang enggak berani, apa karena semakin tua atau karena cebong-cebong ini loh," ujarnya sambil menunjuk sejumlah bintang tamu lain.
Di akhir penyampaiannya, Sudjiwo Tedjo memberikan sebuah pesan kepada kedua calon presiden periode 2019-2024.
• Fadli Zon Tulis Puisi Sontoloyo seusai Presiden Jokowi Klarifikasi soal Politikus Sontoloyo
"Kalau pak Jokowi ingin meraih kemenangan terhormat, jangan dilemahkan pak Prabowo, justru kalau pak Prabowo lemah, kuatkan. Dan sebaliknya," pungkasnya.
Simak video selengkapnya berikut ini:
(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)