Dirut Bulog Budi Waseso Curiga Ada Pedagang Nakal yang Ubah Kualitas Beras Medium ke Premium
Budi Waseso menduga ada permainan dalam rantai distribusi beras ke pelanggan.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Kepala Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) Budi Waseso menduga ada permainan dalam rantai distribusi beras ke pelanggan.
Ia melihat ada indikasi pedagang nakal yang mengemas beras kualitas medium menjadi beras premium.
Harga setara beras premium, namun kualitas setara beras medium.
"Kalau saya, dari penyuplai mencurigai ada yang mengubah beras medium ke premium," kata pria yang akrab disapa Buwas itu di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (8/11/2018).
• Bangunan Pasar Legi Solo Nantinya Bakal Berbentuk Seperti Hanggar Pesawat
Sebab, ada anomali yang terjadi di pasar terkait penjualan beras. Kementerian Pertanian, Bulog, maupun Food Station memastikan stok beras cukup, bahkan berlebih.
Namun, harganya di sejumlah tempat malah naik.
Selain itu, jumlah ketersediaan beras medium tak sesuai dengan apa yang telah disalurkan.
"Sekarang stok terbanyak premium ada 80 persen."
"Padahal kita tadinya menggelontorkan lebih dari 60 persen untuk beras medium."
"Tapi medium ini sudah kurang," kata Buwas, dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
• Mertua Rio Dewanto, Ratna Sarumpet, Ditahan, Rio Tetap Aktif di Medsos Jual Beras dan Promo Restoran
Hal ini berdampak ke masyarakat yang jadi sulit mendapatkan beras medium.
Tak hanya itu, konsumen yang membeli beras premium pun tertipu karena kualitasnya tak sesuai dengan standar.
Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok beras di food station sebesar 50.000 ton, dua kali stok yang dibutuhkan.
Sehingga, dari sisi produksi bisa disebut cukup baik.
• Beras Hitam Rekayasa UNS Solo Masuki Generasi Kelima
Sepakat dengan Buwas, Arief menduga ada keanehan pada stok beras medium di pasar.
Beras jenis premium justru melampaui pasokan beras medium.
"Ini semacam fenomena baru."
"Medium sedikit, premiumnya 80 persen," kata Arief.
Perbedaan beras premium dan medium terletak pada kualitas pecah beras atau broken.
Beras pecah pada premium ditetapkan 15 persen, sementara medium di atas 20 persen. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buwas Curiga Pedagang Nakal Ubah Kualitas Beras Medium Jadi Premium"