Seorang Bayi di Baki Sukoharjo Mengidap Dua Penyakit Ganas, Butuh Biaya Rp 2 Miliar untuk Operasi
Seorang balita berusia 9 Bulan, bernama Sofia Nabila, divonis dokter hanya mampu bertahan hidup hingga dua tahun.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Putradi Pamungkas
Penumpukan Cairan
Menurut alodokter.com, Hidrosefalus adalah penumpukan cairan pada rongga otak atau yang disebut dengan ventrikel yang mengakibatkan ventrikel-ventrikel di dalamnya membesar dan menekan organ tersebut.
Cairan ini akan terus bertambah sehingga ventrikel di dalam otak membesar dan menekan struktur dan jaringan otak di sekitarnya.
Jika tidak segera ditangani, tekanan ini dapat merusak jaringan dan melemahkan fungsi otak.
Hidrosefalus dapat diderita oleh segala usia, namun kasus ini sebagian besar terjadi pada bayi dan lansia.
Pengobatan utama hidrosefalus adalah melalui operasi.
Tujuannya adalah untuk membuang kelebihan cairan serebrospinal di dalam otak.
Salah satu jenis operasi yang biasanya diterapkan pada kasus hidrosefalus adalah operasi pemasangan shunt.
Shunt merupakan alat khusus berbentuk selang yang dipasangkan oleh ahli bedah ke dalam kepala guna mengalirkan cairan otak ke bagian tubuh lain dan diserap oleh pembuluh darah.
Bagian tubuh yang sering dipilih sebagai rute aliran cairan serebrospinal adalah rongga perut.
Shunt dilengkapi dengan katup yang berfungsi untuk mengendalikan aliran cairan sehingga keberadaan serebrospinal di dalam otak tidak surut terlalu cepat.
Saluran Empedu Tertutup
Sedangkan atresia bilier menurut alodokter.com adalah kondisi tertutupnya saluran empedu pada bayi yang baru lahir.
Meskipun kondisi ini jarang terjadi, atresia bilier termasuk kondisi serius yang berbahaya.
Saluran empedu adalah saluran yang membawa cairan empedu dari hati ke usus 12 jari.