Kisah Ifan Seventeen Selamat dari Maut Saat Diterjang Tsunami Banten Berkat Kotak Kayu
Vokalis grup band Seventeen, Riefian Fajarsyah yang biasa disapa Ifan masih mengingat bagaimana dirinya berjuang keras selamat diterjang tsunami Anyer
Kotak kayu itu kemudian dijadikan sebagai pelampung bersama untuk membawa keempatnya ke daratan.
Kendati demikian tidak segampang yang dibayangkan menjadikan kotak kayu sebagai pelampung bersama.
Ifan bersama tiga orang lainnya harus saling menjaga keseimbangan agar tidak tenggelam.
"Tangan kami saja yang memegang kotak"
"Salah pegang kotaknya bisa muter-muter"
"Kalau dipikir secara logika tidak sampai"
"Pokoknya kami harus saling mengimbangi"
"Kalau tidak imbang bisa muter-muter kotaknya"
"Begitu muter kami nangis semua karena tidak bisa minta tolong lagi," kenang Ifan.
• Nissa Sabyan Menjadi Selebritis yang Paling Banyak Dicari di Google 2018 Mengalahkan Nama-nama Besar
Saat posisi kotak tidak seimbang, antara satu dengan yang lain saling mengingatkan.
Pasalnya bila tidak seimbang, kotak akan tenggelam dan semuanya bisa mati tertelan ombak.
"Posisi kami berpegangan kotak dan saling menyeimbangkan berlangsung sekitar dua jaman" kata Ifan.
Tragisnya lagi keempatnya berpegangan kotak ditengah lautan dalam kondisi gelap gulita.
• Minuman Es Buah Jomblo di Taman Pakujoyo Sukoharjo Laris Manis, Ada Nomor Antrean Jika Ingin Beli
Tak ada cahaya penerangan sinar apapun.
Sekitar dua jam mengapung di lautan, Ifan tiba-tiba menyentuh karang.