5 Fakta Serangan Tawon Ndas di Klaten yang Tewaskan 7 Orang
Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Klaten Nur Khodik menjelaskan, jika tersengat tawon jenis ini harus segera mendapat penanganan medis, 1x24 jam.
Pihak Damkar Klaten bersama LIPI akan mengadakan sosialsiasi tentang pencegahan dan tata laksana penanganan terhadap tawon Vespa Affinis di Pendapa Pemkab Klaten pada Senin (14/1/2019).
Sosialisasi tersebut mengundang seluruh kepala desa, SKPD, para camat se-Kabupaten Klaten ditambah dengan kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di wilayah Solo Raya.
5. Penjelasan ahli tentang tawon ndas
Pakar toksinologi, Dr dr Tri Maharani MSi SPEM mengatakan, tawon Vespa Affinis merupakan jenis tawon predator.
Tawon jenis ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke tubuh manusia.
Dosis racun kecil jika hanya satu atau dua tawon yang menyengat.
Namun, bila jumlah tawon yang menyengat banyak, maka mampu menyebabkan hiperalergi.
Sementara itu, pakar ilmu serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Nugroho menjelaskan, tawon ndas telah tersebar di Asia tropis.
Tawon ini bukan jenis baru.
Tawon ndas memiliki ciri tubuh yang mudah dikenali, yakni ukuran badan agak besar dan panjang sekitar tiga sentimeter, tubuh berwarna hitam dan belang berwarna kuning atau oranye di bagian perut, katanya. (KOMPAS.com/Michael Hangga Wismabrata/Retia Kartika Dewi/Labib Zamani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta di Balik Serangan Tawon "Ndas" di Klaten, 7 Warga Meninggal Dunia hingga Daerah Rawan"