Di Balik Populernya Lagu Lingsir Wengi, Ini Kisah Sedih Penciptanya yang Berjuang Melawan Sakit
Sukap Jiman menciptakan lagu Lingsir Wengi tahun 1995. Ia kini tengah sakit di tengah perjuangan mendapatkan hak cipta lagu tersebut.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Siapa yang cukup familier dengan lagu Jawa berjudul Lingsir Wengi?
Lagu ini cukup populer sebagai salah satu lagu campur sari.
Aslinya, lagu ini bergenre musik keroncong, namun karena ketenaran lagu ini tidak sedikit pula yang mengaransemen ulang menjadi busanova, pop, bahkan dangdut.
Pencipta lagu ini adalah Sukap Jiman, pria asal Yogyakarta yang tinggal di Dukuh Kebon baru Rt: 02 / Rw: 08, Desa Pucangan Kartasura, Sukoharjo.
• Pentas Monolog di Balai Soedjatmoko Suguhkan Dua Cerita, Alibi dan Lingsir
Namun karena kondisinya yang saat ini sakit-sakitan, Sukap Jiman menyerah memperjuangkan haknya sebagai pencipta lagu Lingsir Wengi tersebut.
Sukap Jiman atau yang akrab dipanggil Sukap mengatakan ia menciptakan lagu Lingsir Wengi tahun 1995.
"Saya jatuh cinta sama seseorang lalu tercipta lagu itu, semua lagu yang saya ciptakan pasti ada sejarahnya dan saya masih ingat lirik lagu-lagu yang saya ciptakan beserta kisahnya," ujar Sukap.
Dari beberapa lagu yang dia ciptakan, hanya lagu Lingsir Wengi yang terkenal hingga seluruh Indonesia, bahkan sering dinyanyikan penyanyi yang terkenal.
• Penyanyi Keroncong Asal Solo, Iin Indriani, Mengaku Jadi Caleg PDI-P Harus Berjiwa Militan
Sukap pernah bersumpah sebagai pencipta lagu Lingsir Wengi akan mengurus hak cipta lagu Lingsir Wengi sampai Jakarta.
"Saya dulu pernah bersumpah sebagai pencipta lagu ini, saya benar-benar yang menciptakan lagu Lingsir Wengi, ya saya berani disumpah," ungkap dia.
Namun ketika tinggal menunggu satu syarat lagi berupa tanda tangan pengurus di Solo, Sukap jatuh sakit, sehingga sampai kini dirinya tidak dapat menikmati hasil ciptanya tersebut.
Sukap pun kini menghabiskan hari-harinya di atas tempat tidurnya di dalam kamar sederhana berukuran sekitar 2,5 x 2,5 meter.
• Tim Jokowi Tantang Prabowo Subianto Buka-bukaan soal Penculikan Aktivis 98 saat Debat Mendatang
Sakit bertahun-tahun yang dideritanya membuatnya tidak bersemangat lagi melanjutkan mengurus haknya sebagai pencipta lagu, seperti royalti.
"Saya pasrah saja, paling saya dapat uang kalau ada yang datang silaturahmi dan minta izin pakai lagu saya."
"Kadang diberi Rp 200 ribu atau Rp 300 ribu, disyukuri saja," kata Sukapnya.
Hiburannya saat ini hanya seekor burung dalam sangkar yang ada di kamarnya.
Berikut lagu Lingsir Wengi ciptaan Sukap yang populer ketika dinyanyikan Nurhana: