Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Imlek 2019

Empat Jenis Kue Khas Sajian saat Rayakan Imlek, Tak Hanya Kue Keranjang

Selain buah-buahan dan daging, warga Tionghoa yang merayakan Imlek juga kerap menyajikan berbagai jenis kue: kue wajik, kue keranjang, kue kura.

Penulis: Eka Fitriani | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
KOMPAS.COM/Muhammad Irzal Adiakurnia
Kue keranjang aneka rasa, jadi ragam jajanan kue khas Imlek yang tersaji di berbagai toko di Suryakencana, Bogor, Sabtu (3/2/2018). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Selain buah-buahan dan daging, warga Tionghoa yang merayakan Imlek juga kerap menyajikan berbagai jenis kue dalam sesajiannya.

Beberapa jenis kue tersebut antara lain, kue wajik, kue keranjang, kue kura dan kue mangkok.

"Kue wajik yang disajikan itu tidak dipotong-potong dan berbentuk tumpeng, kue ini melambangkan pengetahuan yang luhur," kata Rohaniawan Konghucu Solo, Ws Adji Chandra, saat ditemui di Litang Gerbang Kebajikan, Senin (4/2/2019) siang.

Pengetahuan yang luhur disebarluaskan sesuai dengan bentuknya yang runcing pada puncaknya dan makin melebar dan luas ke bagian bawahnya.

Selain itu ada juga kue kura atau Kue Ku.

Mengungkap Makna di Balik Sajian Berdaging yang Wajib Ada di Meja Sesajen saat Imlek

"Orang Tionghoa bilangnya kueh ku karena bentuknya seperti tempurung kura-kura dan merupakan simbol kita diharapkan panjang umur," katanya.

Ws Adji menjelaskan bahwa kura-kura merupakan hewan yang sehat dan panjang umur.

Sedangkan untuk kue mangkok merupakan kue dengan simbol harapan rezeki yang merekah.

Ada juga jenis kue yang sangat khas saat Imlek yakni kue keranjang.

Makanan ini melambangkan sebuah keyakinan agar selalu mendapat kebaikan pada hari-hari selanjutnya.

"Sejarahnya kue keranjang dibuat oleh orang-orang Cina saat musim dingin di mana mereka tidak bisa beraktivitas di luar," katanya.

"Makanya mereka menyiapkan kuliner nantinya bisa dimakan setelah musim dingin selesai.

Filosofi Kue Keranjang dan Tebu di Tahun Baru Imlek, Mempererat Hubungan Keluarga

Kue ini terbuat dari ketan dan dicampur gula setelah itu dibentuk dengan keranjang.

Kue keranjang ini digunakan pada upacara sembahyang leluhur, enam hari menjelang Imlek (Jie Sie Siang Ang).

Selain itu juga saat puncak malam menjelang tahun baru.

Kue ini biasanya juga tidak dimakan makan hingga hari Cap Go meh atau malam ke-15 setelah tahun baru imlek. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved