Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2019

Dituding Tidak Netral, Karni Ilyas Curhat kepada Sujiwo Tejo Merasa Senasib Sepenanggungan

Presiden ILC Karni Ilyas merasa dirinya dan Presiden Djancukers Sujiwo Tejo senasib sepenanggungan.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Kolase TribunSolo.com
Kolase foto Sujiwo Tejo dan Karni Ilyas 

Sujiwo Tejo lantas menjelaskan, sebagai seniman, ia selalu menempatkan diri di luar istana.

Hal inilah yang membuat ia dituding sebagai pembela Prabowo.

"Saya dari dulu selalu menempatkan diri seniman di luar istana, Pak Karni, karena oposisi di luar istana, saya dianggap membela Prabowo," jawab Sujiwo Tejo.

"Ya sama dengan nasib saya, Anda itu," kata Karni Ilyas.

"Hahaha, curcol," tanggap Sujiwo Tejo.

Sontak semua hadirin di ILC tertawa mendengar percakapan dari Karni Ilyas dan Sujiwo Tejo tersebut.

Simak videonya di bawah ini.

Debat Pilpres 2019 menurut Sujiwo Tejo

Sujiwo Tejo menilai debat pilpres terlalu membahas hal-hal yang teknis.

Sehingga hal-hal substansi dan fundamental jadi terabaikan.

Bahkan, Sujiwo Tejo menyebut debat pilpres sekelas dengan debat dirjen.

Priyo Budi Pertanyakan Kapasitas Luhut Binsar Panjaitan saat Ricuh Debat Pilpres

"Debat bagi saya terlalu teknis, itu kelas dirjen bukan capres."

"Saya kasih ilustrasi, kalau ada orang naik motor tidak pakai helm dan ditangkap polisi dan perdebatannya, 'kenapa tidak pakai helm?', 'helm saya ketinggalan', itu teknis, kelas dirjen."

"Tapi kalau yang pakai helm itu bertanya, 'pak polisi kalau saya tidak pakai helm terus saya mati memangnya ada urusan apa?' itu sudah mulai debat capres itu."

"Supaya Sujiwo Tejo, Presiden Jancukers bersedia nonton debat, ubah debatnya fundamental, itu visi," kata Sujiwo Tejo. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved