Tanah Bergerak di Gedawung Wonogiri Makin Intens saat Hujan Deras, Warga Diimbau Mengungsi
Dituturkan Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, aktivitas pergerakan tanah terlihat jika hujan mengguyur wilayah tersebut.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Tanah di Desa Gedawung, Kismantoro, Wonogiri, terus mengalami pergerakan.
Dituturkan Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, aktivitas pergerakan tanah terlihat jika hujan mengguyur wilayah tersebut.
Untuk mengatisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, warga di Dusun Joho pun dimbau untuk mengungsi.
"Warga tetap diminta untuk mengungsi, mengingat kadang masih terjadi pergerakan tanah dilokasi tersebut," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (4/3/2019).
• Bantah Klaim Fahri Hamzah, Hidayat Nut Wahid Tegaskan PKS Bukan Partai Pendukung Jokowi
Untuk pemenuhan kebutuhan logistik pengungsi, menurut Bambang masih tercukupi.
"Keberadaan pengungsi sebagian besar berada di Posko Pengungsian yang telah disediakan, sedangkan lainya berada di rumah saudara dan atau tetangga yang tidak masuk zona ancaman," ungkapnya.
Pantauan sementara BPBD Wonogiri, terlihat retakan baru di atas mahkota tapaL kuda sepanjang 73 meter.
Dibagian selatan lembah tapal kuda ada retakan sepanjang 80 meter, sedangkan di bagian utara lembah tapal kuda sepanjang 50 meter.
Didekat rumah seorang warga bernama Giyem, muncul sumber air baru, sedangkan lantai rumah retak sepanjang 15 meter.
• Pinsar Jawa Tengah: Bibit Ayam Ras Over Supply, Normalnya 50 Juta, Kini 75 Juta Ekor per Minggu
Ketinggian mahkota tapal kuda 473 meter diatas permukaan laut (DPL), sedangkan ketinggian kemunculan sumber air sekitar 341 meter dpl.
Untuk peralatan EWS di lokasi telah dilakukan kalibrasi lagi ke angka 26 cm, sebelumnya menyentuh angka 36 cm.
Hal ini disebabkan putusnya salah satu seling kawat pancang sedangkan dua kawat seling masih berfungsi, jika terjadi pergerakan tanah.
Pihaknya juga terus memberikan sosialisasi kepada warga terkait pergerakan tanah ini.
"Sosialisasi terkait dampak pergerakan tanah senantiasa diingatkan dalam setiap pertemuan di posko pengungsian," pungkasnya (*)