Terkait Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo, Pemprov DIY Tawarkan 4 Opsi
Pembangunan tol Yogya-Solo hingga kini masih terus dalam pembahasan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY menawarkan empat opsi untuk pembangunan tol.
“Yang jelas menghindari situ seperti Prambanan, jangan memanfaatkan lahan produktif dan juga jangan mengganggu ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Menurut Gatot, pembangunan exit tol atau jalan tol yang mengganggu ekonomi masyarakat diantaranya adalah dibangun di atas pasar Prambanan. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu perekonomian di kawasan tersebut.
Cermat
Tim Pelaksana Harian Unit Manajemen Tim Pelaksana Percepatan Pembangunan Prioritas (TP5) DIY, Rani Sjamsinarsi masih enggan berkomentar terkait dengan rencana tol Yogya-Solo.
Hanya sebelumnya dia mengatakan persoalan situs yang akan dilalui jika tol Jogja-Solo dibangun perlu dipikirkan secara matang.
Jalur yang akan menjadi akses jalan tol pun bisa bergeser jika di dalamnya terdapat situs atau peninggalan budaya.
"Kalau dibangun jalan tol di dalamnya belum tahu juga khan ada (situsnya) atau tidak. Kalau ada ya harus digeser," kata Rani.
Rani menjelaskan, untuk itulah tol Jogja-Solo memang harus cermat dalam desain.
Apalagi, jangan sampai merusak dan menabrak situs yang sudah ada.
Menurutnya, jalan tol Jogja- Solo ini belum ada penetapan mengenai trasenya.
Termasuk pintu masuk dan keluarnya juga belum diketahui.
Dia juga mengatakan, jika memang dilalui tol maka kemanfaatan untuk masyarakat dan Yogya juga harus dipikirkan.
Memang tidak bisa ditolak karena jalan regional Jawa dilalui oleh akses ini. (TRIBUNJOGJA.COM/AIS)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Pemprov DIY Tawarkan Empat Opsi Soal Tol Yogya-Solo"