Pemilu 2019
Mahfud MD Beberkan Daftar Pemenang Pemilu di Era Reformasi, Bagaimana dengan Pemilu 2019?
Mahfud mengungkap perolehan suara pada pemilu tahun 1999, 2004, 2009, dan 2014. Bagaimana dengan Pemilu 2019?
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, membeberkan daftar pemenang pemilu di era reformasi.
Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitter @mohmahfudmd, Rabu (13/3/2019).
Mahfud mengungkap perolehan suara pada pemilu tahun 1999, 2004, 2009, dan 2014.
• Mahfud MD Beri Tanggapan setelah Dirinya Disebut Diangkat Jadi Ketua MK karena Peran Partai Demokrat
Berikut data suara yang diperoleh masing-masing partai pada pemilu di era reformasi:
1. 1999
PDIP mendapatkan suara 34 persen, sementara Partai Golkar 24 persen.
2. 2004
Posisi PDIP tergeser, sedangkan Partai Golkar memperoleh 22 persen dan Partai Demokrat 7 persen.
3. 2009
Perolehan suara Partai Demokrat meningkat menjadi 25 persen dan Partai Golkar tergeser.
4. 2014
PDIP 18,5 persen, disusul Golkar dan Gerinda. Sementara itu, Partai Demokrat tergeser jauh.
• Singgung Ambulans Rocky Gerung, Mahfud MD: yang Percaya Statement RG Itulah yang Dianggap Dungu
Tak hanya membeberkan daftar pemenang di pemilu-pemilu sebelumnya, Mahfud MD juga menyinggung hasil Pemilu 2019.
Seperti diketahui, Pemilu 2019 akan diselenggarakan pada 17 April mendatang.
Ada dua pasangan calon (paslon) capres-cawapres yang akan berhadapan.
Yakni, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan nomor urut 01 dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno nomor urut 02.
Mahfud meminta rakyat untuk menunggu hasilnya.
• Bawaslu Angkat Bicara soal Kecurigaan Kubu 02 terhadap DPT Pemilu 2019
Entah kubu 01 atau 02 yang akan memenangkan pemilu tahun ini.
"Pemenang Pemilu2 Era Reformasi:
1999 (PDIP 34%, Golkar 24);
2004 (Golkar 22%, PDIP tergeser, PD 7%);
2009 (PD 25%, Golkar tergeser setingkat);
2014 (PDIP 18,5%, disusul Holkar dan Gerindra, PD tergeser jauh).
2019? --> Mari tunggu, siapa yg akan dipilih rakyat)," cuit Mahfud MD, Rabu (13/3/2019).
• Mahfud MD Tanggapi Siasat Naik Ambulan Said Didu dan Rocky Gerung di Jember: Bukan Tindak Pidana
Sebelum memaparkan daftar pemenang pemilu, Mahfud sempat menanggapi kicauan dari warganet yang menyebut dirinya 'banyak cerita'.
Warganet itu juga mengatakan bahwa Mahfud tidak akan menjadi Ketua MK tanpa peran Partai Demokrat.
Berawal dari cuitan Mahfud soal kasus Prita Mulyasari hingga warganet pengguna akun @Marco_Alfa20 memberikan tuduhan itu kepada Mahfud.
"Kalau bukan Pak @SBYudhoyono , anda tak pernah merasakan jadi ketua MK.
"BaCrit".. BanyakCrita aja sampean," tulisnya kepada Mahfud.
• Mobil Ambulans Terparkir di Undip, Mahfud MD: Saya Tengok Kalau Ada Said Didu dan Rocky Gerung
Bahkan pengguna akan @Marco_Alfa20 itu juga menyebut jika Partai Demokrat yang mendominasi kursi di DPR pada era SBY.
"Wakil di DPR saat itu Partai Pak SBY yg kuasai," tulisnya lagi.
Mahfud pun langsung membantah anggapan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa di tahun 2008, dirinya diangkat menjadi hakim MK saat Partai Demokrat masih partai kecil.
Bahkan suaranya saat itu hanya tujuh persen dan tak menguasai DPR sama sekali.
"Keliru juga.
Tahun 2008 saat sy diangkat jd hakim MK itu Partai Demokrat msh partai kecil,
tak menguasai DPR sama sekali, suaranya hanya 7%," jawab Mahfud.
(*)