Maju di Dapil V Jateng yang Dikenal sebagai Dapil Neraka, Bertrand Antolin: Terlanjur Jatuh Hati
"Jadi bukan karena penugasan, tapi karena cinta Solo, budaya, warisan dan keramahannya," ungkap Bertrand Antolin.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Aktor sekaligus Caleg DPR RI Dapil V Jateng dari Partai Nasdem, Bertrand Antolin, berkunjung ke Tribunnews, Jalan Adi Soemarmo Nomor 335 A, Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar atau barat pintu tol Klodran, Jumat (22/3/2019).
Pria 38 tahun yang selama ini dikenal sebagai pemain sinetron, presenter hingga model papan atas Indonesia itu, sempat memaparkan perjalanan kepada masuk ke politik.
Bagi aktor yang kariernya semakin meroket saat membintangi sinetron Sephia itu, ada kisah yang tidak banyak orang mengetahui terkait pemilihan Jateng sebagai Dapil-nya.
"Sebelumnya saya di tempatkan di Garut (Jawa Barat), tetapi saya minta dipindah ke Jateng," ungkap dia mengawali cerita.
• BEI Surakarta Buka Kelas Reksadana untuk Masyarakat
Caleg DPR RI Dapil V Jateng dari Partai Nasdem yang meliputi Boyolali, Solo, Sukoharjo dan Klaten melanjutkan, pemilihan itu karena merasa jatuh hati dengan keramahan 'Wong Solo'.
"Juli saat liburan sekolah adik, saya, ibu dan tante ke Solo acara Sriwedari Walking Tour yang kebetulan saya ulang tahun," jelas dia.
"Ada orang bawain kue kemudian ibu saya yang dulu juga jualan kue mengajak ke rumah pemberi kue di Laweyan," tuturnya menegaskan.
Di sanalah menurut Bertrand, terbersit untuk pindah ke Dapil yang ada Solo-nya.
• Densus 88 Antiteror Gabung Brimob dan TNI dalam Operasi Pengejaran Ali Kalora cs
"Saya gak tahu itu Dapil neraka kata orang, tapi saya jatuh hati," ungkap dia.
Keinginan pindah semakin kuat saat lari pagi menyusuri Jalan Slamet Riyadi.
Saat itu dia meminta izin untuk numpang di toilet, yang menurutnya warga begitu ramah hingga memberikan minum dan makan.
"Karena kebelat kencing, saya nyari rumah warga dan izin ke toilet," terangnya.
• Baliho Kampanye Ditertibkan, Bertrand Antolin Datangi Kantor Bawaslu Sukoharjo untuk Minta Maaf
"Saat saya pamit buka topi dan kacamata, warga mengenali saya, eh Mas Bertrand," kenang dia.
"Justru saya diberi minum dan makan."
Dari itulah dia akhirnya benar-benar dipindahkan ke Jateng, karena menurut dia keramahan masyarakatnya jarang ditemukan di Jakarta.
"Jadi bukan karena penugasan, tapi karena cinta Solo, budaya, warisan dan keramahannya," ungkap dia semringah.
Baginya, Dapil 'neraka' seperti yang dikenal banyak orang di daerah pemilihannya, Bertrand tidak memperdulikannya.
"Karena sudah jatuh hati, ingin berbagi pengembangan wisata, kuliner, budaya dan UMKM di Solo dan sekitarnya, ya saya yakini itu," harap dia yang didampingi sejumlah tim pendukung pencalegannya. (*)