Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2019

Mahfud MD: Jangan Memilih karena Diberi Uang, Tetaplah pada Pilihan yang Terbaik

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, meminta kepada setiap warga yang memiliki hak pilih untuk tidak terlibat money politics.

Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNNEWS/HERUDIN
TRIBUNNEWS/HERUDIN Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara Mahfud MD saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/6/2017). Asosiasi pengajar hukum tata negara dan Pusako Universitas Andalas menyerahkan kajian dan pernyataan sikap para pengajar hukum tata negara terkait hak angket DPR terhadap KPK. 

TRIBUNSOLO.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mengimbau warganet terkait Pemilu 2019.

Ia meminta kepada setiap warga yang memiliki hak memilih untuk menggunakan cara yang sehat.

Terutama dengan menghindari politik uang atau yang biasa dikenal dengan money politics.

Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep Temani Jokowi Kunjungi Raja Salman, Intip Penampilannya

Melalui cuitannya, Senin (15/4/2019), Mahfud menyebut politik uang sebagai pertanda demokrasi primitif.

Ia pun menjelaskan makna dari demokrasi primitif.

Yakni dengan adanya suara para pemilih yang bisa diperjualbelikan oleh peserta Pemilu dan pemilik hak suara.

Mahfud MD Beri Dugaan soal Peretas Akun Said Didu: Bukan Pendukung Paslon 01 atau 02

Jika kedua pihak melakukan hal tersebu maka keduanya dianggap primitif.

"Hindari amoralitas politik uang.

Politik uang itu amoral, pertanda demokrasi primitif.

Di dlm demokrasi primitif suara pemilih diperjualbelikan oleh kontestan dan pemilik hak suara.

Keduanya sama2 primitif krn menjualbelikan hak politik yg 5 tahun dgn pencoblosan yg hny 5 menit," tulis Mahfud.

Mahfud MD Menolak saat Ditawari Jadi Ketum PPP Gantikan Romahurmuziy

Mahfud juga mengimbau kepada pemilik hak suara yang sudah memantapkan pilihannya meski tergiur dengan politik uang.

Ia menegaskan agar pemilik hak suara memberikan suara sesuai dengan kata hatinya.

Memilih yang terbaik dari kandidat-kandidat yang ada.

Mahfud MD Sebut Said Didu Terlalu Fanatik, Beda dengan Sudirman Said yang Bisa Diajak Kompak

Mahfud juga mengingatkan para peserta Pemilu 2019 agar tidak menggunakan politik uang demi kemenangannya.

"Utk para pemilih, pilihlah sesuai bisikan hati ttg yg mana yg terbaik dari kandidat2 yg ada.

Seumpama sdh ada yg memberi uang "tetaplah pd pilihan yg terbaik",

jgn memilih krn diberi uang.

Utk kontestan, jgn berjuang utk terpilih hny krn Anda bs membeli suara.

Itu amoral, tahu?" tulisnya.

Soal Temuan Surat Suara Tercoblos di Malaysia, KPU dan Bawaslu Diminta Transparan

Sebelumnya, Mahfud MD memberikan arahan untuk warganet agar tidak menyia-nyiakan hak pilihnya pada Pemilu 2019, baik untuk memilih anggota legislatif maupun presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

Melalui sejumlah cuitannya, Senin (1/4/2019), Mahfud memberikan masukan yang dirasa dapat membuat hati warganet tergerak untuk menyalurkan hak suaranya dan tidak golput.

"Hai generasi milenial. Ibu pertiwi memanggilmu utk memberikan suaramu pd pemilu 17 April 2019.

Masa depanmu ada di Indonesia dan masa depan Indonesia ada di tanganmu.

Jadwalkan sejak skrang utk datang ke TPS 17/4/19 guna memilih Presiden/Wapres dan wakil-wakilmu di DPR/DPD/DPRD," tulis Mahfud mengawali cuitannya.

Menurut Mahfud, seperti yang ia tuliskan lewat cuitannya, suara yang diberikan oleh masing-masing pemilih akan menentukan masa depan Indonesia.

Dengan memberikan hak suara, dinilai ikut membantu memperbaiki kondisi negara yang bisa dikatakan sedang carut marut.

"Kemerdekaan Indonesia adl berkat rahmat Allah yg dianugerahkan kpd kita.

Setiap suaramu akan ikut menentukan nasib bangsa dan negaramu yg tak lain adl mahkota martabatmu.

Kalau kamu gregetan krn negara karut marut maka inilah saatnya ikut memperbaiki dgn ikut memilih di pemilu," lanjutnya.

Berikut TribunSolo.com rangkum sejumlah jawaban Mahfud MD untuk kamu pertimbangkan kembali sebelum menggunakan hak pilihmu pada Pemilu 2019:

1. Percuma memilih karena korupsi masih merajalela?

"Itu pandangan yg pessimis.

Bayangkan, saat Indonesia blm merdeka 100 persen kekayaan alam dikorupsi semua dan tdk ada yg mengadili.

Skrang ini memang bnyk korupsi tapi, meski blm sempurna, kita mengadilinya," jawab Mahfud.

2. Percuma memilih karena masih banyak penduduk miskin?

"Itu pandangan yg pesimistis, hai adik2 milenial.

Skrng mending jumlah orang miskin msh jutaan atau sekitar 9 persen.

Bayangkan ketika Indonesia tdk merdeka: 100 persen rakyat miskin semua," jawabnya.

3. Mana yang harus dipilih?

"Itu bebas saja, pilihlah yg relatif baik dari calon2 yg ada atau pilihlah yg menurutmu lbh sedikit kejelekannya.

Atau berdiskusilah scr santun dgn teman2mu atau dgn orang yg kamu anggap lbh tahu.

Ayo, memilih," tegas Mahfud.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved