Pemilu 2019
Abu Bakar Ba'asyir Golput di Pemilu 2019, Begini Pernyataan Pihak Ponpes Al Mukmin Sukoharjo
Pihak ponpes mengimbau warga pondok yang terdiri dari guru atau pengajar dan santri cukup umur untuk memberikan hak pilih dalam Pemilu 2019.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Hanang Yuwono
Anak terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir, Abdurrahim Ba'asyir mengatakan, alasan sang ayah tidak menggunakan hak pilihnya atau golput pada Pemilu 2019 karena petugas Lapas tidak memberikan informasi tentang tata cara memperoleh surat keterangan (suket) dan formulir A5.
"Mungkin karena petugas tidak memberikan pencerahan soal itu dan tampaknya beliau juga pasif dan tidak tahu," katanya Senin (15/4/2019).
• Jawaban Kaesang Pangarep saat Ditanya soal Kemungkinan Jokowi Terpilih Lagi pada Pilpres 2019
Menurut Abdurrahim, sejatinya Abu Bakar Ba'asyir memilik hak memilih karena ia sebagai warga negara Indonesia (WNI), meskipun sang ayah tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sejak awal ditangkap.
"Seharusnya beliau tetap dapat hak pilih. Soal KTP bukan alasan, beliau tetap WNI maka tetap punya hak pilih," ujarnya.
Ia menegaskan, keputusan tidak memilih alias golput adalah hak setiap warga negara, maka hak tersebut harus dilindungi oleh pihak Lapas.
"Ya Itu haknya beliau mau gunakan hak pilihnya atau tidak yang penting kewajiban pihak lapas harus memfasilitasi dulu," tegasnya
• Seusai Celupkan Jari ke Tinta, Ibunda Jokowi Salam Jempol dan Minta Doa kepada Rakyat Indonesia
Kepala Lapas Gunung Sindur, Sopiana mengatakan belum bisa memberikan keterangan alasan Abu Bakar Ba'asyir memilih golput.
Pasalnya, pihak Lapas telah memasukan seluruh warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas kelas III Gunung Sindur ke daftar pemilih sementara (DPS), termasuk Ba'asyir.
"Seluruh WBP di Lapas kami kirimkan DPS-nya walaupun ada informasi beliau tidak mau memilih, tapi kan hari H nya kita enggak tau takutnya beliau berubah (ikut memilih)," katanya.
Terkait suket serta form A5 untuk Ba'syir, pihaknya sudah memberikan informasi ke seluruh warga binaan.
• Maruf Amin dan Istri Nyoblos, Ikut Antre Bersama Warga di TPS
"Iya memang keluarga tidak dikasih tahu, tetapi kan ketika penetapan DPT seluruh warga binaan yang ada di sini dilakukan perekaman ketika terdaftar di daerah di domisilinya. Otomatis dia jadi DPT di Gunung Sindur," terangnya.
Dari total 178 napi teroris di Rutan Gunung Sindur, 112 napi di antaranya masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). (*)