Ramadan 2019
Simak Bacaan Niat Puasa Ramadan hingga Hukum Belum Lunasi Utang Puasa
Kurang beberapa hari lagi umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1440 Hijriah atau 2019 Masehi.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Kurang beberapa hari lagi umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1440 Hijriah atau 2019 Masehi.
Berbagai persiapan dilakukan umat Muslim untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini.
Kewajiban puasa di bulan Ramadhan sesuai dengan firman Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ -١٨٣
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa (QS Al Baqarah:183)
• Ada Lidah Panggang Kurma di Ramadan 2019 Nava Hotel Tawangmangu
Seluruh umat Muslim pun berlomba-lomba untuk memperbanyak amal ibadah di bulan suci Ramadan.
Nah, sebelum bulan Ramadan tiba, ada baiknya kita mengingat kembali bacaan niat puasa hingga doa berbuka puasa.
Berikut niat dan doa buka puasa Ramadan hingga niat salat tarawih, lengkap dengan artinya.
1. Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya:
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
2. Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya:
Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
3. Niat sholat Tarawih sebagai ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Artinya:
Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
4. Niat sholat Tarawih sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA
Artinya:
Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala
5. Niat sholat Sunnah Witir 3 Raka'at
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATAL WITRI TSALAATSA RAKA'AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artinya:
Saya niat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala.
Hukum Belum Lunasi Utang Puasa
Mungkin bagi sebagian orang masih memiliki utang puasa di tahun sebelumnya.
Tentu ia harus membayar utang tersebut sebelum bulan Ramadan tiba kembali.
Namun, bagaimana hukumnya jika seorang muslim belum melunasi puasanya?
Lalu apa konsekuensi yang ia terima jika telat membayar utang puasa wajib?
• Ramadan 2019, Buka Puasa dengan Anak Yatim di The Sunan Hotel Solo Dapat Diskon Khusus
TribunSolo.com melansir dari laman NUOnline, dijelaskan bahwa seseorang yang terlanjur membatalkan puasanya di bulan Ramadan karena sakit atau lain hal, maka ia harus mengganti di bulan yang lain.
Istilahnya dalam hal ini adalah puasa qadha.
Adapun untuk ibu hamil atau yang tengah menyusui dan orang yang menunda qadha puasanya karena kelalaian hingga Ramadan tahun berikutnya tiba akan mendapat beban tambahan.
Yakni, diwajibkan membayar fidyah di samping harus membayar utang puasa yang pernah ditinggalkannya.
• Cara Hilangkan Kantuk Berat dan Meningkatkan Nafsu Makan saat Sahur, Yuk Coba
Jika terlambat setahun maka ditambah lagi satu mud.
Hitungan satu mud adalah kurang dari satu liter beras.
Maka kira kira dalam satu hari ukurannya adalah satu liter beras.
Jika terlambat dua tahun maka setiap harinya ditambah dua mud. (*)