Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Lolos ke Kursi DPRD Solo, Caleg PSI Ini Akan Bawa Tripod dan Ponsel untuk Live Laporan Kerja

PSI menerapkan standar tinggi kepada caleg yang lolos sehingga benar-benar memberikan harapan baru kepada kesejahteraan masyarakat.

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Putradi Pamungkas
Tribunsolo.com/Asep Abdullah Rowi
Antonius Yogo Prabowo berpose di rumahnya yang dijadikan posko pemenangan di Kampung Debegan RT 2 RW 3 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Sabtu (11/5/2019). 

Sebelumnya, Antonius Yogo Prabowo adalah satu-satunya caleg di daerah pemilihan (Dapil) Surakarta 5 Jebres dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipastikan berhak menempati satu kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo untuk masa periode 2019-2024 mendatang.

Wajah bahagianya pun masih terpancar dari pria kelahiran 19 Desember 1977 itu, meskipun saat rekapitulasi di tingkat kecamatan, sebenarnya dia dan tim relawan sudah bisa memetakan jumlah suara yang didapatkannya di 443 TPS.

"Saat diketok di pleno, ada total 3.700 suara saya di Jebres, jadi saya menempati kursi ke 10," tutur dia saat ditemui di rumahnya di Kampung Debegan RT 2 RW 3 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Sabtu (11/5/2019).

Namun untuk mendapatkan posisi sekarang menjadi calon wakil rakyat yang menunbangkan sejumlah incumbent (petahana), putra kedua pasangan Ignasius Saidi (66) dan Sisilia Sulastri (63) itu telah merasakan kehidupan keras.

Di antaranya 3 tahun saat awal meniti karir harus merantau menjadi bagian satuan pengamanan (Satpam) di PT Castrol Merak, Banten pada 1999-2001, kemudian kembali ke Solo tetap menjadi Satpam di RS Panti Waluyo Solo selama 10 tahun dalam kurun waktu 2002-2012.

"Tiga tahun juga sempet bergeser jadi tukang loundry, ya cuci kain-kain bekas kotoran bayi, operasi hingga pasca melahirkan," kenang dia.

"Ternyata dari itu ada pelajaran, bahwa hidup harus tetap lanjut," tuturnya menegaskan.

Eco JPO Gladhag Panti Husada Solo Bisa Jadi Alternatif Tempat Nongkrong

Sadar tidak memiliki harta melimpah, bahkan pas-pasan, suami dari Herlina Diah Wahyuni (41) dan ayah dari Juel Aposto Mangun Wijoyo (17) itu, justru menggunakan kampanye kreatif.

Di antaranya menggelar workshop penetapan tanaman hidroponik kepada kalangan ibu-ibu, berbaur dengan komunitas milenial yang gemar bermain Mobile Legend, aktif di badminton hingga komunitas pendaki gunung karena sejak muda hobi mendaki berbagai gunung.

"Saya membuktikan diri tanpa money politik, saya bisa kok dengan kampanye kreatif," akunya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved