Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2019

Mengenal Antonius Yogo Prabowo, Caleg PSI di Solo yang Pernah Jadi Satpam dan Petugas Laundry

Antonius Yogo Prabowo, satu-satunya caleg di Dapil Surakarta 5 Jebres dari PSI yang dipastikan berhak menempati satu kursi di DPRD Solo.

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Antonius Yogo Prabowo di rumahnya Kampung Debegan RT 2 RW 3 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Sabtu (11/5/2019). 

Maklum, rumah sederhana pemberian dari orang tua yang menjadi buruh di bengkel itu, selama berbulan-bulan ini disulap menjadi 'Posko Yogo'.

Tampak bagian halaman rumahnya ditutup tenda agar relawan tidak kehujanan apalagi kepanasan jika menggelar rapat.

Kronologi Kerusuhan di Rutan Klas IIB Siak Riau: Ada Polisi yang Tertembak dan Banyak Napi Kabur

Itu pun dari baliho bekas sosialisasi PSI yang sudah tidak terpakai.

"Ya gini ala kadarnya, karena saya tidak neko-neko, apa adanya, justru banyak orang yang membantu misalnya seperti memberikan kaus kosong hingga baliho," katanya.

Dia berharap, meskipun dirinya lulusan Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial (SMPS) sekarang SMA Negeri 7 Solo, tetap bisa berbicara banyak setelah dilantik menjadi wakil rakyat di DPRD Solo, beberapa bulan mendatang.

"Mungkin saya satu-satunya caleg lulusan SMA, tetapi saya tahu apa yang ingin saya perjuangan, di antaranya untuk generasi milenial," jelasnya.

TKN Sudah Duga SBY Tidak Miliki Chemistry yang Sama dengan Koalisi Adil Makmur

Apalagi lanjut dia, selama belasan tahun bekerja sangat keras di dunia pekerjaan satpam yang tidak mudah, dia berharap menjadi pendatang baru yang bisa mengubah wajah wakil rakyat.

"Kalau selama ini terkesan wakil rakyat suka tidur saat rapat atau ada yang bolos, saya akan menjadi bagian dalam perubahan," ungkapnya.

"Saya akan melaporkan secara rutin, melalui siaran langsung sehingga rakyat tahu apa yang kita kerjakan," paparnya menekankan. 

PSI Gagal Melenggang ke Senayan

Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah mengakui kekalahannya pada Pileg 2019 setelah partai yang diketuai oleh Grace Natalie itu gagal melenggang ke Senayan.

Tanggapi Arief Poyuono, Ferdinand Hutahaean: Tunggu Sikap Demokrat Usai Pilpres

Hal itu terjadi karena PSI tak memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Dari hasil quick count atau hitung cepat lembaga survei, PSI hanya mendapatkan suara sekitar 2 persen.

"Menurut quick count, PSI mendapat 2 persen. Dengan perolehan itu PSI tidak akan berada di Senayan lima tahun ke depan," ujar Grace seperti dikutip dari pernyataan resmi yang diunggah di situs resmi PSI, Rabu (17/4/2019).

Grace mengatakan, pihaknya telah berjuang dan tidak menyalahkan siapapun atas kekalahan itu. Kader, pengurus, caleg PSI, telah bekerja keras meyakinkan rakyat.

"Tapi inilah keputusan rakyat melalui mekanasime demokrasi yang harus kami terima dan hormati," ujar Grace.

Jika Ada Kecurangan di Solo Selama Pemilu 2019, Bawaslu Siap Menerima Laporan Masyarakat

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved