Pemilu 2019
Akhir Cerita Pemilu di Solo: TPS dengan Partisipasi 100 Persen hingga Suka Cita Dihadiahi Kambing
Tahapan panjang penyelenggaraan Pemilu 2019 mulai dari kampanye hingga pengumuman hasil rekapitulasi oleh KPU telah berlangsung sesuai jadwal.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Anggota KPPS TPS 06 Joyosuran di Kecamatan Pasar Kliwon, Agus Widoro mengaku tidak menyangka di TPS-nya mendapatkan tingkat partisipasi pemilih yang sangat baik.
Bahkan dengan tingkat partisipasi pamilih menembus angka 92,77 persen menjadi prestasi tersendiri sehingga pemilih yang Luber dan Jurdil benar-benar diimplementasikan.
"Ada hadiah kambing jadi bonus karena kebersamaan teman-teman mensosialisasikan pentingnya pesta demokrasi," jelasnya.
Pengamat Politik dan Ketatanegaraan dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto menilai, pemilu serentak pada tahun ini cukup memiliki prestasi tersendiri.
Di antaranya tingkat partisipasi pemilih datang ke TPS menggunakan hak pilihnya meningkat pesat dari 77 persen tahun 2014 secara nasional, kini Pemilu 2019 menjadi 82,5 persen.
"Bahkan sajian informasi pemilu baik melalui medsos dan media meanstream maupun non meanstrem makin luas serta beragam," aku dia.
"Dampak positifnya menjadi bagus, sehingga menaikkan literasi publik pada kesadaran akan hak politik dan partisipasi dalam pesta demokrasi," ungkapnya membeberkan.
• Cegah Penipuan Jarak dalam Sistem Zonasi, Pendaftaran PPDB di Solo Menggunakan NIK Kartu Keluarga
Selain itu lanjut Dosen Fakultas Hukum itu, jika tingkat kontrol publik pada penyelenggaraan pemilu kali ini luar biasa tinggi, akibatnya semua bentuk kecurangan dapat dikontrol langsung oleh publik melalui aneka saluran media.
"Semua terbuka dan bisa mengakses, misalnya saat rekapitulasi mulai dari tingkat TPS, Kecamatan hingga kota dan nasional," paparnya.
"Dengan itu namanya kecurangan akan sangat sulit, karena semua mata dan telinga bisa menyaksikan langsung di lapangan," jelas dia.
Dia menambahkan, dari segi gugatan sengketa hasil pemilu (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) juga mengalami penurunan pesat pada 2019 ini yang hanya mencapai 327 PHPU.
"Dibandingkan Pemilu 2014 jauh, ada sebanyak 900-an PHPU, jadi kan menunjukkan pelaksaan pemilu lebih baik dari tahun 2014 karena jumlah gugatan ke MK menurun," terang dia. (*)