Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

9 Tahun Sarmiskam Jalani Hidup Sebatang Kara di Kandang Kambing Milik Tetangganya

9 Tahun Sarmiskam Jalani Hidup Sebatang Kara di Kandang Kambing Milik Tetangganya, warga Kabupaten Bantul

Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Sarmiskam, warga Bintaran, Jambidan, Banguntapan, Bantul tinggal seorang diri di kandang ternak. 

TRIBUNSOLO.COM - Sejak 2010, Sarmiskam terpaksa harus tidur dan tinggal di kandang ternak.

Faktor keterbatasan ekonomilah yang membuat warga Kepanjen RT 01, Padukuhan Bintaran, Desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, harus menjalani hidupnya.

Ia hidup satu atap bersama empat kambing peliharaan yang dijaganya.

Kambing itu bukan milik Sarmiskam, melainkan kepunyaan tetangganya, Sogiran.

Kambing itu dipercayakan kepada Sarmiskam untuk dijaga dan dirawat.

Rumah Warga Miskin di Sukoharjo Tiba-tiba Ambruk, Satu Orang Tertimpa

Kondisinya pun terbilang sangat sederhana, seperti kandang ternak pada umumnya.

Terbuat dari kayu, beralaskan tanah dan di dalamnya hanya ada satu dipan kayu dengan kasur lusuh sebagai tempat istirahat.

Tidak ada barang elektronik apalagi perabotan mewah.

Tidak ada dapur, kebutuhan memasak mengandalkan bantuan dari tetangganya.

Kandang itu sederhana, beberapa bagian bahkan tampak dibiarkan begitu saja terbuka.

Kata Sarmiskam, hidup di kandang bersama dengan kambing sudah biasa.

Bahkan ia mengaku tidak merasa bau.

"Disini rasanya ayem tenteram, tidak dingin, tidak bau," kata Sarmiskam sembari duduk tenang di dipan kayu tempat tidurnya.

Pemkab Sukoharjo Berikan Dana Santunan Kepada Ahli Waris Warga Miskin

"Kalau hujan sama saja, sudah biasa," ujar dia.

Tiap hari, lelaki berusia 58 tahun itu bekerja sebagai pemulung.

Ia berkeliling mencari rongsokan ke sudut kota.

Bahkan, terkadang jalan kaki sampai Jalan Wonosari.

Hasil yang didapatkan tidak banyak, berkisar Rp30 ribu perhari.

Uang itu digunakan untuk kebutuhan hidup dan kesehatan.

Kepala Dukuh Bintaran, Moh Dwido, mengatakan Sarmiskam sudah tinggal di kandang ternak sejak tahun 2010.

Sebelumnya, dikatakan dia, Sarmiskam merupakan warga Bintaran namun pernah tinggal di Magelang.

"Di Magelang sana bekerja sebagai tukang becak," kata dia.

Sarmiskam sebenarnya sudah memiliki istri.

Namun telah lama berpisah dan tidak dikaruniai anak.

Semenjak pulang dari Magelang, Sarmiskam menetap dan tinggal di kandang ternak tersebut.

"Sebatang kara, bapak dan ibunya sudah meninggal semua," tuturnya.

Keponakan Sarmiskam, Tyan Sugiarno, mengatakan pamannya itu semenjak dari Magelang sudah lama berpisah dengan istrinya dan tinggal sendirian.

Sarmiskam pun tidak memiliki rumah dan tanah.

"Setelah dari Magelang tinggalnya disini, di kandang kambing," ujar dia. (Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Sarmiskam, Warga Bantul yang Hidup Sebatang Kara di Kandang Kambing.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved