5 Fakta Sarmiskam Warga Bantul yang Tinggal di Kandang Kambing: Dulu Punya Rumah, Kini Jadi Pemulung
Namanya Sarmiskam, warga Kepanjen RT 01, Padukuhan Bintaran, Desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Bahkan ia mengaku tidak merasa bau.
"Disini rasanya ayem tenteram. Tidak dingin. Tidak bau. Kalau hujan sama saja. Sudah biasa," kata Sarmiskam, duduk tenang didipan kayu tempat tidurnya.
• Akhir Cerita Pemilu di Solo: TPS dengan Partisipasi 100 Persen hingga Suka Cita Dihadiahi Kambing
Tiap hari, lelaki berusia 58 tahun itu bekerja sebagai pemulung.
Ia berkeliling mencari rongsokan ke sudut kota.
Bahkan, terkadang jalan kaki sampai Jalan Wonosari.
Hasil yang didapatkan tidak banyak.
Berkisar Rp 30 ribu rupiah perhari.
Uang itu digunakan untuk kebutuhan hidup dan kesehatan.

Dukuh Bintaran, Moh. Dwido mengatakan Sarmiskam sudah tinggal dikandang ternak sejak tahun 2010.
Sebelumnya, dikatakan dia, Sarmiskam merupakan warga Bintaran namun pernah tinggal di Magelang.
"Di Magelang sana bekerja sebagai tukang becak," kata dia.
• 8 Ekor Kambing di Sampang Doyan Makan Celana Dalam, Warga Resah dan Lapor Satpol PP
Sarmiskam sebenarnya sudah memiliki istri. Namun telah lama berpisah.
Tidak dikaruniai anak. Semenjak pulang dari Magelang. Sarmiskam menetap dan tinggal di kandang ternak.
"Sebatang kara. Bapak dan ibunya sudah meninggal semua," tuturnya.
Keponakan Sarmiskam, Tyan Sugiarno, mengatakan pamannya itu semenjak dari Magelang sudah lama berpisah dengan istrinya.