Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Yunarto Wijaya Ingatkan Para Politisi: Jangan Beri Halusinasi dan Imajinasi yang Salah kepada Jokowi

Jokowi bagaikan madu. Kawan maupun lawan mendekati Jokowi selaku presiden terpilih yang memiliki hak prerogatif untuk memilih menteri di kabinetnya.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
ISTIMEWA
Kolase Jokowi dan Yunarto 

"Poinnya adalah Anda harus bicara kualitas. Sodorkan nama-nama yang Anda ingin ajukan sekarang. Sodorkan agenda prioritas apa yang ingin Anda dorong dalam pemerintahan Jokowi," pungkasnya.

Simak penjelasan lengkap Yunarto di video di bawah ini.

 7 Politisi Berkumpul Blak-blakan Bahas Rekonsiliasi

Tujuh politisi dari tujuh partai politik di Indonesia blak-blakan soal 'perlu atau tidak' dan 'mau atau tidak' oposisi menjadi koalisi.

Tiga dari tujuh politisi tersebut berasal dari partai koalisi pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Mereka adalah, Johny G Plate dari Partai Nasdem, Deddy Sitorus dari PDIP dan Lukman Edy dari PKB.

Soal Revisi UU Ketenagakerjaan, Menteri Ketenagakerjaan RI: Perlu Win-win Solution

Sementara empat sisanya adalah politisi dari partai pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang selama ini dikenal sebagai oposisi.

Mereka adalah Arief Poyuono dari Gerindra, Aboe Bakar Al-Habsyi dari PKS, Edy Soeparno dari PAN dan Jansen Sitindaon dari Partai Demokrat.

Mereka bertujuh berkumpul bersama di acara Mata Najwa, Rabu (3/7/2019) untuk mengobrolkan perihal rekonsiliasi yang dimaknai oleh publik sebagai transaksi kursi menteri di pemerintahan presiden terpilih.

Dari kubu koalisi ditanya oleh Najwa perihal perlu tidaknya kubu oposisi merapat ke kubu koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.

Sementara kubu oposisi mendapat pertanyaan tentang 'mau atau tidak' bergabung ke koalisi.

Saat ditanya oleh Najwa secara berurutan, Johny G Plate mengaku pihak oposisi tidak perlu bergabung menjadi koalisi.

"Tidak perlu, ini bukan politisi lagi karena blak-blakan," kata Johny G Plate.

Sementara, politisi PKB, Lukman Edy menilai kerjasama dibutuhkan di parlemen dan MPR.

Sedangkan di pemerintahan eksekutif oposisi tidak perlu menyeberang ke koalisi.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved