Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Partai Gerindra Buka Peluang untuk Berkoalisi dengan PDI-P pada Pilkada Serentak 2020 di Jawa Tengah

Pemilu baru usai, namun partai politik sudah bersiap menyambut pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2020 mendatang.

Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ilustrasi: Stiker Pendataan Coklit - Rumah warga di Nyengseret, Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, tertempel stiker berisi data yang masuk dalam daftar pemilih melalui sistem coklit untuk Pilkada Serentak Jawa Barat dan Kota Bandung 2018, Minggu (4/2/2018). Pendataan data pemilih melalui sistem Pencocokan dan Penelitian (Coklit) diharapkan memunculkan data yang valid terkait warga yang memiliki hak pilih dan sesuai dengan kependudukannya. 

TRIBUNSOLO.COM, SEMARANG - Pemilu baru usai, namun partai politik sudah bersiap menyambut pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2020 mendatang.

Tak terkecuali partai Gerindra Jawa Tengah.

Dikutip TribunSolo.com dari Tribunjateng.com, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro mengatakan, pihaknya tidak bisa mengajukan sendiri calon kepala daerah.

Oleh karenanya, Gerindra butuh koalisi.

Pada 2015 lalu, pihaknya berkoalisi dengan PDI Perjuangan untuk mengusung 21 calon kepala daerah.

Ia memprediksi pola koalisi politik yang akan terjadi tidak jauh berbeda.

"Hampir sama dengan yang terjadi pada 2015."

"Tapi kami tetap harus berkomunikasi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra untuk menentukan arah koalisi pilkada serentak di Jawa Tengah," terang dia.

Bantah Bakal Ramaikan Bursa Pilkada Sukoharjo 2020, Nur Jayanto Dukung Etik Suryani

Selain membangun komunikasi politik, pihaknya juga sedang melakukan inventarisir kader maupun tokoh yang memiliki kapabilitas menjadi calon kepala daerah.

"Kami juga sedang melakukan pembenahan struktural kader."

"Regulasinya nanti akan kami lihat dahulu."

"Apakah misal ada anggota dewan yang maju jadi calon kepala daerah perlu cuti atau harus mengundurkan diri," tambah Sriyanto.

Sadar jika banyak wilayah di Jawa Tengah yang masuk 'zona merah', maka perlu adanya strategi yang tepat.

"Walau banyak 'zona merah' tak lantas membuat kami menyerah."

"Ini belum kami pelajari lebih jauh."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved