Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2020

Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Pilkada Solo 2020, Begini Tanggapan Ketua DPC PDI-P Solo

Dalam survei tersebut nama Gibran Rakabuming Raka muncul sebagai calon wali kota (cawali) Solo bahkan melebihi politikus senior di Solo.

TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI
Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo, angkat suara soal hasil survei internal Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.

Dalam survei tersebut nama Gibran Rakabuming Raka muncul sebagai calon wali kota (cawali) Solo bahkan melebihi politikus senior di Solo.

Rudy mengatakan, soal survei siapa saja berhak melakukan survei dan siapa saja bisa masuk dalam survei.

"Ya siapa saja bisa masuk survei tidak terkecuali mas Gibran atau Kaesang," jelas Rudy saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (27/7/2019).

Jokowi: TKN Harus Dibubarkan, Pemilu 2019 Sudah Berakhir

Survei ini juga dilakukan untuk menaikan nilai tawar dari lembaga survei yang melakukan survei.

Namun, ditegaskan Rudy di PDI Perjuangan tetap harus mengikuti mekanisme partai.

"Kalau soal calon wali kota solo dari PDIP kita tetap mengikuti mekanisme Partai," papar Rudy.

"Saya itu orangnya paling patuh dengan partai," tegas Rudy.

Gibran dan Kaesang Dijagokan Ikut Pilkada Solo, Jokowi Pernah Bocorkan Siapa Paling Minat Berpolitik

Jadi, kalau belum ada perintah dari DPP PDI Perjuangan untuk bergerak pihaknya tidak akan bergerak.

Namun, apapun itu masuknya Gibran dalam bursa Cawali Kota Solo disambut positif oleh Rudy.

"Saya tanggapi positif banyaknya cawali dan cawawali yang saat ini mulai muncul dipermukaan meramaikan Pilwakot 2020," kata Rudy.

"Banyaknya cawali dan cawawali yang muncul sekarang setidaknya membuat warga Solo punya banyak pilihan di Pilwakot tanggal 23 September 2020 memdatang," kata Rudy.

Sebagaimana dikutip TribunSolo.com dari Antara, nama Gibran dan Kaesang muncul dalam sebuah survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

Survei tersebut dilakukan di 96 titik lokasi dengan 8 responden di masing-masing titik.

Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas.

Merasa Tak Bisa Rawat Suami dengan Baik, Perempuan Hamil Ini Carikan Istri Kedua Untuk Suaminya

Dari aspek popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi.

"Dari total jumlah responden, 90 persennya mengenal Gibran," kata Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Unisri Surakarta, Suwardi.

Dengan angka yang sama juga muncul nama Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Solo saat ini.

Sedangkan nama Kaesang muncul pada urutan ketiga.

Disarpus Karanganyar Targetkan 80 Ribu Pengunjung Tahun Ini

"Di urutan ketiga adalah Kaesang dengan persentase popularitas 86 persen," ujar Suwardi.

Selain Gibran, Kaesang, dan Achmad Purnomo, tidak ada nama lain yang mendapat angka popularitas signifikan di atas 50 persen.

Bahkan, Ketua DPRD Kota Surakarta Teguh Prakosa berada di urutan keempat dengan tingkat pengenalan hanya 49 responden.

Meski menang dari sisi popularitas, namun Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.

OTT KPK di Kudus, Bupati Muhammad Tamzil dan 8 Orang Lainnya Diamankan

Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran dengan persentase 61 persen, dan Teguh dengan 49 persen.

Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen.

Lantas benarkah Kaesang dan Gibran sudah mulai tertarik terjun ke dunia politik?

Seperti diketahui saat ini mereka berdua tengah sibuk menekuni dunia bisnis.

4 Fakta Bupati Kudus Kena OTT KPK, Operasi Kilat Digelar Jelang Shalat Jumat

Gibran dengan bisnis katering dan penyewaan gedung Chilli Pari serta bisnis martabak aneka rasa Markobar.

Sedangkan Kaesang menekuni bisnis kuliner Sang Pisang dan clothing line Sang Javas.

Keduanya bahkan kini berkolaborasi membangun bisnis restoran terbaru menggandeng chef terkenal Tanah Air.

Beberapa waktu lalu dalam wawancara dengan Kompas.com, Jokowi pernah membicarakan soal ketertarikan anak-anak dan menantunya terhadap politik.

Presiden Jokowi tak menampik jika suatu saat secara tiba-tiba anak-anaknya memilih terjun melayani masyarakat sebagai petugas politik.

Jokowi berkelakar, Kaesang bisa saja menjadi calon presiden 2024.

Pembicaraan tersebut terjadi saat Jokowi dan keluarganya bertatap muka dengan wartawan di Green Garden Cafe, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/12/2018).

Jokowi mengakui, ia tidak pernah melarang anaknya untuk terjun ke dunia politik.

"Saya enggak pernah (larang). Saya sejak kecil, mereka saya berikan kebebasan untuk menentukan pilihan kemana, betul-betul saya bebaskan," kata Jokowi.

"Misalnya tahu-tahu Kaesang mau mencalonkan diri sebagai presiden di 2024, ya nggak ngerti juga saya," kata Jokowi sambil tertawa kecil.

Namun saat itu Gibran sempat protes kepada ayahnya.

Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, kedua putra Presiden Joko Widodo saat wawancara eksklusif dengan Kompas.com, di Solo, Jawa Tengah, Minggu (27/8/2017). (Kompas.com)
Menurut putra sulung Jokowi dan Iriana ini, tak tepat jika Kaesang jadi capres 2024 karena minim pengalaman politik dan belum pernah duduk di pemerintahan.

"Jangan seperti itu, harus mulai dari bawah dulu. Dari bupati, wali kota, gubernur, baru. Jadi ada jenjang kariernya," kata Gibran.

"Jadi yang namanya transisi dari pengusaha ke politikus itu kan ada masa transisinya. Makanya harus mulai dari yang paling bawah dulu. Jangan langsung yang paling atas," tambahnya.

Jokowi sependapat dengan pernyataan Gibran.

Ia menjelaskan, memang benar untuk bisa sampai menjadi presiden RI, dia harus melakukan transisi besar.

Tak bisa lewat cara instan.

"Waktu saya masuk dari pengusaha ke wali kota, itu saya harus benar-benar belajar dulu. Sebab cara kerjanya beda, cara memerintahnya juga beda."

"Jadi jangan merasa pandai berbisnis, cara di pemerintah beda sekali," kata mantan Wali Kota Solo dua periode dan mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

"Saya setuju sekali dengan Gibran, jadi harus memiliki sebuah jenjang penguasaan dari kecil, sedang, hingga besar," tambahnya.(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved