Pengamat Politik Sebut Pertemuan Surya Paloh dan Anies Baswedan sebagai Warning untuk Jokowi
Pertemuan antara Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu merupakan warning atau peringatan untuk Jokowi.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu merupakan warning atau peringatan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ubedilah mengatakan, pertemuan para elite politik merupakan peristiwa simbolik dalam dunia politik yang dapat ditafsirkan sebagai bagian dari makna politik.
Dengan demikian, ketika Surya Paloh bertemu Anies Baswedan dalam waktu yang sama dengan pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, maka pertemuan tersebut menjadi pertemuan tak biasa.
"Pertemuan itu (Surya Paloh dan Anies Baswedan) pertanda politik atau warning politik untuk Jokowi kalau beliau memberi banyak ruang banyak untuk Gerindra," ujar Ubedilah di kawasan TMII, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019).
• Data Terbaru Dampak Gempa Banten dari BPBD: 106 Rumah Rusak di Pandeglang dan Lebak
Partai Nasdem yang selama ini berada di barisan Jokowi, bahkan mengusung Jokowi sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2019 lalu, dikatakannya memungkinkan memilih jalan berbeda dengan Jokowi di pemerintahan baru nanti.
Kendati demikian, kata dia, tidak ada watak oposisi yang dimiliki oleh partai Nasdem.
Sejak berdiri, partai tersebut sudah merupakan bagian dari kekuasaan negeri ini, karena tokoh-tokohnya yang mmerupakan bagian dari penguasa era orde baru.
"Jadi meskipun ada tanda-tanda perlawanan ke Jokowi, menurut saya, Nasdem tidak akan memilih watak oposisi," kata dia.
• Jenis Kelamin Bayi Laki-laki, Begini Reaksi Paula Verhoeven saat Baim Wong Usulkan Nama Tiger
Apa yang dilakukan Nasdem dengan bertemu Anies Baswedan beberapa waktu lalu juga dinilai Ubedilah hanya untuk meningkatkan nilai tawar di hadapan Jokowi.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan Nasdem memerlukan satu strategi agar mendapatkan kursi kabinet lebih banyak dibandingkan partai lain di pemerintahan baru nanti.
Seperti diketahui, pertemuan antara Surya Paloh dan Anies Baswedan dilaksanakan di Kantor DPP Nasdem di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (24/7/2019).
Pengamat Politik UNJ Ubedilah Badrun menilai sumber penyakit yang diderita PAN ada di elite politiknya.
• Mengaku Khilaf Perkosa Nenek 74 Tahun di Aceh Utara, Pelaku: Saya Bertanggungjawab Jika Korban Hamil
Dalam pertemuan tersebut, Surya Paloh sempat menyampaikan dukungannya kepada Anies apabila mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu maju sebagai calon presiden 2024 mendatang.
Di hari yang sama, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Pertemuan Megawati dan Prabowo sendiri berlangsung setelah sebelumnya Prabowo bertemu dengan Jokowi pada Sabtu (13/7/2019) di Stasiun MRT Lebak Bulus.
Pertemuan Prabowo dengan keduanya banyak dispekulasikan masyarakat bahwa Gerindra kemungkinan akan mendukung pemerintahan Jokowi nanti dan tidak lagi menjadi oposisi seperti saat ini.
Sekjen Nasdem Bantah Surya Paloh Dukung Anies di Pilpres 2024
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate membantah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh telah menyatakan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Pemuli 2024.
Johnny mengatakan, Nasdem hanya meminta Anies untuk bekerja keras untuk kemajuan ibu kota DKI Jakarta.
Menurut dia, hal itu bukan pertanda Nasdem mendukung Anies di Pemilu 2024.
"Pak Surya bilang kinerja Anies itu bisa ditingkatkan."
"Kita harapkan itu ditingkatkan untuk kepentingan warga Jakarta. Kami bukan pendukung Anies, tapi untuk kepentingan warga Jakarta kita harus dukung Anies untuk Jakarta maju," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
• Surya Paloh Dukung Anies Baswedan, Begini Tanggapan Sekjen PDI-P
Johnny mengatakan, Nasdem belum membahas kandidat-kandidat di Pemilu 2024.
Apalagi, saat ini presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-Ma'ruf belum resmi dilantik.
"Enggak ada ngomong gitu."
"Kalau mau ditanya bagaimana pelantikan presiden, bagus hebat."
"Kok ngomong 2024, yang ini (Jokowi-Ma'ruf) aja belum dilantik," tuturnya.
• Berkunjung ke Indonesia, Putra Mahkota Abu Dhabi Investasi Rp 136 Triliun
Selanjutnya, Johnny mengatakan, pernyataan Surya Paloh soal memberi dukungan untuk Anies Baswedan dalam Pemilu 2024 adalah pelintiran dari media.
"Itu dipelantar-pelintir, kan tadi ada konferensi persnya kalau belum dengar putar aja di Metro, sudah menyimpang saja."
"Siapa yang mainin, siapa yang bilang? Tidak ada sama sekali yang bilang capres," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyebut partainya membuka kemungkinan untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai Calon Presiden pada tahun 2024.
• Usulkan 40 Nama Kader untuk Dicalonkan Menteri, OSO Ceritakan Dialognya dengan Presiden Jokowi
Partainya bersedia untuk mendukung namun semua keputusan dikembalikan kepada Anies.
Surya berharap agar dukungan tersebut tak hanya berasal dari satu partai politik namun datang dari berbagai pihak.
"2024 kan tergantung Anies."
"Niatnya sudah pasti ada di situ, semua niat-niat baik harus terjaga asal baik," kata dia. (Deti Mega Purnamasari/Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: Sekjen Nasdem Bantah Surya Paloh Dukung Anies Baswedan Nyapres 2024
Artikel ini telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: Pengamat: Nasdem Tunjukkan Tanda Perlawanan tapi Tak Akan Oposisi