Teror Ledakan Petasan di Wilayah Ngemplak Klaten Dipicu Masalah Internal
Dicky membeberkan bahwa petasan yang meledak tersebut merupakan petasan konvensional.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ledakan petasan yang berada di salah satu warga dusun Turen, desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah dipicu oleh masalah internal.
Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Dicky Hermansyah kepada Tribunsolo.com.
"Kejadian yang terjadi pagi tadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tersebut dipicu oleh masalah internal," katanya Selasa (6/8/2019) siang.
"Jadi bukan teror secara keseluruhan kepada masyarakat Kalikotes," katanya.
Dicky membeberkan bahwa petasan yang meledak tersebut merupakan petasan konvensional.
"Seperti petasan pada umumnya dan terbuat dari kertas dan memang ada paralon," katanya.
"Namun di dalam paralon ada serbuk mercon seperti biasa tapi dimodifikasi seperti bom," katanya.
• Merasa Diteror dengan Ledakan yang Dikira Bom, Warga Desa Ngemplak Klaten Akui 3 Kali Kena Teror
Petasan tersebut dibungkus dalam plastik bersama paku sehingga jika meledak paku akan ikut berhamburan.
Pihak kepolisian sendiri berhasil menyita beberapa barang bukti antara lain petasan 4 buah, paralon 1 dan beberapa paku payung.
Usai meledak, pemilik rumah yakni Tina Rukiyem langsung memanggil pihak kepolisian.
Ledakan tersebut cukup kerasa terdengar sehingga banyak warga yang terbangun dan keluar dari rumah.
Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Turen, Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Selasa (6/7/2019) pukul 02.00 WIB dikejutkan oleh suara ledakan keras.
Suara tersebut menyebabkan beberapa kaca dan jendela di rumah warga bergetar.
Warga langsung berhamburan keluar rumah saat itu juga.
Mereka mengira ada bom rakitan yang meledak namun ternyata suara ledakan dari petasan yang sengaja diledakkan di depan rumah salah satu warga Dukuh Turen, Tina Rukiyem.
• Jelang Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74, Honda Scoopy Hadir Berkonsep Merah Putih, Ini Harganya
Saat ditemui TribunSolo.com di kediamannya, ia mengatakan bahwa di rumahnya sudah 3 kali ini menjadi sasaran orang tidak bertanggung jawab.
"Ada 3 kali ini, dulu yang pertama itu pakai paku juga dan petasannya dimasukkan di dalam tas kresek," katanya.
"Yang kedua itu menggunakan paralon kecil yang diletakkan di dekat sumur, dulu sepertinya sempat dinyalakan tapi tidak meledak," tambah dia.
Tina sendiri tengah berada di kamar mandi saat kejadian berlangsung.
"Suami kan sedang tidak ada di rumah jadi saya cek sendiri, tetangga juga keluar semua," ujar Tina.
• Korban Teror Petasan di Desa Ngemplak Klaten Diimbau Lapor Polisi
"Pas saya masuk kamar itu saya dengar suara motor lewat lalu ada ledakan tersebut," katanya.
Setelah ledakan, dia langsung menghubungi Polsek Kalikotes.
"Polisi datang sekitar pukul 03.00 WIB dan langsung membawa barang bukti," ujar Tina.
Beberapa barang bukti yang berhasil diamankan yakni petasan 4 buah, 1 paralon, dan beberapa paku payung.
Selama ini Tina mengaku tidak memiliki dendam terhadap siapapun.
Dirinya juga tidak mencurigai pihak-pihak yang sengaja melakukan peledakan petasan di rumahnya selama ini.
(*)