Berita Sukoharjo Terbaru
Kronologi Kera Serang Bayi di Polokarto, Ditinggal Ibunya Mencuci, Bayi Diseret dan Digigit Kera
Seorang bayi berusia 40 hari dari Dukuh Jengglong RT 02/RW 05 Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, AD pada Selasa (20/8/2019) lalu diserang seekor kera
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Sarjono menambahkan, keesokan harinya, seorang warga masih melihat kera tersebut berkeliaran di sekitar dusun.
Mengetahui hal itu, Kapolsek Polokarto AKP Aris Dwi Handoko langsung menjenguk AD pada keesokan harinya, Rabu (21/8/2019).
Aris mengatakan, pihaknya bakal bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah untuk membasmi kera liar tersebut.
Selain itu, ia juga akan mengerahkan anggotanya untuk giat melakukan patroli di setiap desa-desa di Kecamatan Polokarto.
"Kita juga akan meminta pendapat Pak Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi, apakah ditembak atau dengan cara lain," jelasnya.
Hal tersebut langsung direspon BKSDA yang berada di Surakarta dengan mendatangi AD siang tadi.
Perwakilan BKSDA, yang diwakili Kapala resort wilayah Surakarta, Sudadi masih melakukan penyelidikan dari kejadian ini.
Mengingat lokasi rumah korban dengan hutan berada cukup jauh, yaitu sekitar 2 km dari alas karet.
"Kera ini kan biasanya bergerombol, tapi ini kok hanya ada satu kera saja, kita masih melakukan penyelidikan," katanya.
• Seorang Bayi di Polokarto Sukoharjo Digigit & Sempat Diseret Kera Liar saat Ditinggal Ibunya Mencuci

Pihaknya terlihat melakukan pemantauan disekitar lokasi rumah AD yang berdekatan dengan Sungi.
Dia memperkirakan kera yang yang menyerang AD merupakan kera jenis ekor panjang, yang diduga kera liar.
"Dari keterangan warga, tidak ada warga yang memelihara kera, jadi kemungkinan kera liar."
"Kalau kita temukan, maka akan kita lakukan pengusiran untuk mengembalikan kera tersebut kedalam habitatnya," imbuhnya.
Selain itu, kedatangannya ini juga untuk lihat rumah korban, serta melakulam koordinasi dengan polsek dan pemerintah desa setempat.
"Kita ini mau ke kantor kepala desa juga untuk memberikan arahan, yang bisa diteruskan dalam acara sosialisasi untuk warga," lanjutnya.
Sebelumnya, serangan keranterhadap manusia pernah terjadi di Kabupaten Boyolali pada tahun 2017 lalu.
Dia menyarankan untuk warga lebih waspada, dan saling mengingatkan satu dengan yang lain, apabila melihat kera liar.
"Jangan buka pintu rumah jika sedang sepi, Kera itu cari lengahnya orang, pas sepi pas orang pergi," pungkasnya. (*)